REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) bersama Pondok Pesantren Sholawat Darut Taubah (PPSDT) Cabang Jakarta bekerja sama dengan NU Care Lazisnu membagikan 14.042 paket takjil selama bulan Ramadhan untuk masyarakat di sekitar Kramat Raya dan Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Pembagian takjil ini sudah berlangsung sejak awal Ramadhan dan akan terus berlangsung hingga akhir bulan Ramadhan.
"Biasanya minimal 100 boks nasi kotak dan 200 paket takjil. Tapi bisa juga sampai 500 boxks takjil sesuai target dalam satu bulan Ramadhan yang dibagikan minimal 14.042 paket," kata Pengasuh PPSDT Cabang Jakarta Gus Asif Nizaruddin melalui rilis, Ahad (2/5).
Terdapat tiga titik daerah distribusi paket takjil. Yakni, 10 hari pertama di Jalan Raya Suka Mulya dan Jalan Raya Utan Panjang Kemayoran; 10 hari kedua di jalan sekitar Pesantren Sholawat Darut Taubah Jakarta (wilayah Kramat); dan 10 hari ketiga di Jalan Raya Sekitar Senen Jakarta Pusat.
Dikatakan Gus Asif, pembagian takjil tersebut sebagai upaya pemanfaatan momen bulan suci Ramadhan dalam menebar kebaikan. “Menjalankan atau ittiba' sunnah Rasulullah SAW dengan memberi makan orang yang berpuasa dan supaya hati terbebas dari penyakit kikir,” tuturnya.
Dengan cara membagikan door to door dan menerapkan protokol kesehatan ketat dalam waktu singkat takjil selesai dibagikan. "Alhamdulillah, masyarakat sangat terbantu dengan kegiatan ini apalagi masih dalam pandemi kerjaan susah. Dalam waktu beberapa menit takjil selesai kita bagikan," ujarnya.
Ia berharap dari aksi sosial ini dapat menjadi pemantik atau penggerak bahkan pengingat untuk setiap individu atau elemen masyarakat yang diberikan rezeki yang cukup bahkan lebih. Karena sebenarnya, kata Gus Asif, berbagi itu tidak harus menunggu kaya terlebih dahulu, karena dengan berbagi maka hati kitalah yang kaya.
Mengapresiasi Gus Asif, Ketua LD PBNU KH Agus Salim HS mengutarakan, pada masa yang masih ada pembatasan karena Covid-19, LD PBNU belum bisa mengadakan kegiatan buka puasa dengan masyarakat di sekitar PBNU. Maka panitia Syiar Ramadhan LD PBNU berinisiatif mengantarkan takjil ke lokasi lokasi yang sudah ditetapkan.
Hal itu mengingat Ramadhan merupakan kesempatan umat Islam berlomba lomba dalam kebaikan, di antaranya adalah menolong sesama. “Sebab adanya pembatasan aktivitas berdampak pada ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Karena itu, Kiai Agus Salim mengarahkan para pengurus dan pendakwah untuk mengambil peran penting selama masa pembatasan. Mengingat LD PBNU merupakan lembaga yang menyejahterakan umat baik secara lahir maupun batin.
“Meskipun dalam kondisi yg masih dibatasi namun LD PBNU tetap berusaha maksimal dalam menyemarakkan kegiatan Ramadhan, terutama memakmurkan masjid dengan kegiatan kajian kitab, Tarawih, pesantren kilat, bagi bagi takjil dan kegiatan buka puasa bersama setiap hari,” kata Kiai Agus.
“Semoga kegiatan yang baik ini memberikan manfaat bagi Muslimin ibukota, dan memberikan motivasi bagi penerima manfaat dalam menjalankan ibadah puasa,” tambahnya.
Syiar Ramadhan LD PBNU
Kiai Agus menyebutkan, selama Ramadhan 1442 H, LD PBNU menyelenggarakan beberapa kegiatan lain di antaranya pengiriman dai ke daerah, khususunya daerah Papua Barat, Manokwari, Sorong, Sorong Barat, Nabire, Fak Fak yang diampu langsung oleh Wakil Ketua LD PBNU Kiai Misbah.
Selain itu, kata dia, mengaji kitab di pagi hari bersama pengurus LD PBNU Kiai Jamaluddin F Hasyim, Kiai Fuad Thohari, Kiai Bukhori Muslim dan Kiai Nurul Irfan. Juga, melaksanakan pesantren kilat internasional untuk Hongkong, Korea, Taiwan, Malaysia dan Singapura.
Bahkan syiar ramadan di TV pun tak luput jadi perhatian. “Seperti program Berkah Ramadan di Elshinta TV, Dakwah dan Wayang di TVRI, Titian Ilahi di TVRI, Kultum bersama Kiai Misbah di Nusantara TV, Serambi Ramadan di TV NU, dan juga Ngaji Ramadan yang disiarkan secara langsung di seluruh platform media LD PBNU di setiap harinya,” paparnya.