Senin 03 May 2021 04:00 WIB

Vaksin Covid-19 Mampu Kurangi Penularan Virus?

Ada dua cara vaksinasi dapat memperlambat penyebaran virus Covid-19.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Nora Azizah
Ada dua cara vaksinasi dapat memperlambat penyebaran virus Covid-19.
Foto: EPA
Ada dua cara vaksinasi dapat memperlambat penyebaran virus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Ada dua cara vaksinasi dapat memperlambat penyebaran virus Covid-19. Pertama, vaksin dapat membantu mencegah orang-orang terinfeksi. Kedua, meskipun orang-orang tidak beruntung dan tertular Covid-19, hal itu dapat mengurangi risiko penularannya.

 

Baca Juga

Sangat penting untuk memahami seberapa besar manfaat vaksin ini. Hal ini dijelaskan dalam artikel yang ditulis David Spiegelhalter dan Anthony Masters, dipublikasikan laman The Guardian, Ahad (2/5).

 

Dua studi besar terbaru telah memanfaatkan peluncuran vaksin Inggris yang sukses. Analisis Oxford-ONS terhadap lebih dari 370 ribu peserta survei menemukan infeksi berkurang 65 persen setelah dosis pertama vaksin. Untuk perlindungan terhadap virus, satu dosis serupa untuk yang mengalami infeksi sebelumnya. Tidak ada perbedaan besar antara vaksin pertama dan kedua.

 

Anehnya, tingkat infeksi lebih rendah hingga tiga minggu sebelum suntikan. Apakah virus memiliki prakognisi magis dan menjauhi? Lebih masuk akal adalah gagasan sebab akibat terbalik. Orang dapat mendapatkan vaksinasi jika mereka tidak positif Covid-19 atau menunjukkan gejala baru-baru ini. Jadi tidak dapat dihindari bahwa ada lebih sedikit infeksi yang tercatat sebelum vaksinasi dilakukan. Statistik bisa menjadi hal yang rumit.

 

Yang terpenting, penelitian menunjukkan bahwa jika kalian terinfeksi setelah vaksinasi, gejalanya cenderung lebih ringan, baik dalam hal gejala yang dilaporkan sendiri maupun viral load. Jika orang yang divaksin mengalami infeksi yang lebih lemah, kemungkinan mereka untuk menularkan virus menjadi lebih kecil.

 

Kesehatan Masyarakat Inggris mempelajari lebih dari 500 ribu rumah tangga di Inggris dan memperkirakan bahwa kasus yang tidak divaksinasi menginfeksi sekitar 10 persen orang di rumah tangga mereka. Tetapi angka itu hampir setengahnya, menjadi sekitar 6 persen, jika kasus aslinya telah divaksinasi, dengan pengurangan yang sama dari vaksin Oxford-AstraZeneca atau Pfizer-BioNTech.

 

Gabungkan kedua penelitian ini mengungkapkan, untuk setiap enam orang yang terinfeksi oleh orang yang tidak divaksinasi, hanya satu yang akan terinfeksi jika mereka mendapat suntikan.

 

Orang-orang dalam masyarakat terhubung melalui kontak mereka, virus menyebar melalui kontak tersebut. Bukti menunjukan bahwa vaksin Covid-19 melemahkan penularan. Dengan mendapatkan vaksinasi, kalian membantu melindungi orang-orang di sekitar kalian.

Baca juga : Vaksin dan Solidaritas Global tak Cukup Atasi Pandemi

 

Peluncuran vaksin Inggris sukses luar biasa, secara langsung melindungi orang dan memberikan informasi ilmiah penting kepada dunia.

 

Fuji E Permana

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement