Senin 03 May 2021 04:30 WIB

Thabit bin Qurra, Perintis Polimatik Muslim Abad ke-9

Perintik polimatik Muslim adalah Thabit bin Qurra.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
Thabit bin Qurra, Perintis Polimatik Muslim Abad ke-9. Foto:   Sahabat Nabi (Ilustrasi)
Foto: Dok Republika.co.id
Thabit bin Qurra, Perintis Polimatik Muslim Abad ke-9. Foto: Sahabat Nabi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Banyak tokoh Muslim yang berkontribusi pada penemuan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah Thabit bin Qurra, seorang ilmuwan produktif abad kesembilan. Dia berkontribusi pada matematika modern, astronomi, fisika, dan lain-lain. Antara 892 dan 902, ia adalah ilmuwan dan dokter terkemuka di Baghdad, Irak terutama di bawah pemerintahan Khalifah Abbasiyah al-Mu'tadid.

Di sana, ia belajar filsafat dan menerjemahkan karya-karya matematikawan Yunani ke dalam bahasa Arab. Thabit menulis banyak buku tentang matematika, astronomi, dan kedokteran. Selain itu, Thabit juga mengoreksi beberapa karya yang sudah diterjemahkan sebelumnya. Sebagian besar karya ilmiahnya ditulis dalam bahasa Arab dan bahasa Suriah.

Baca Juga

Bersama Hunayn bin Ishaq al-Ibad, dia dianggap sebagai salah satu dari dua penerjemah terhebat dalam sejarah Islam. Kontribusi Thabit pada matematika dapat diringkas dalam tiga tahap. Yang pertama adalah terjemahan karya penting matematikawan Yunani ke dalam bahasa Arab atau koreksi terjemahan sebelumnya. Secara khusus, ia menerjemahkan semua matematika Archimedes ke dalam bahasa Arab.

Dia juga menerjemahkan dan mengedit karya ilmuwan Yunani lain, seperti Euclid, Apollonius, Theodosius, dan Menelaus. Tahap kedua dari kontribusi Thabit pada pembentukan bahasa matematika Arab melalui penerjemahan dan koreksi. Dengan upayanya, ia bisa menemukan padanan bahasa Arab bagi beberapa istilah dari karya matematikawan.