Senin 03 May 2021 07:49 WIB

Dua Hari Ganjil-Genap, 5.437 Kendaraan Diputar Balik

Penetapan ganjil genap akan dievaluasi kembali apakah perlu dilakukan lagi atau tidak

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah petugas gabungan mengatur arus lalu lintas kendaraan saat penerapan kembali sistem ganjil-genap di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2021). Pemerintah Kota Bogor menerapkan kembali sistem ganjil-genap pada akhir pekan ini yang berpusat di seputar Kebun Raya Bogor atau jalur Sistem Satu Arah (SSA) selama dua jam sebagai upaya mengurangi mobilitas warga dan mengantisipasi kerumunan.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah petugas gabungan mengatur arus lalu lintas kendaraan saat penerapan kembali sistem ganjil-genap di Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2021). Pemerintah Kota Bogor menerapkan kembali sistem ganjil-genap pada akhir pekan ini yang berpusat di seputar Kebun Raya Bogor atau jalur Sistem Satu Arah (SSA) selama dua jam sebagai upaya mengurangi mobilitas warga dan mengantisipasi kerumunan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Penerapan sistem ganjil-genap di Kota Bogor pada Sabtu (1/5) dan Ahad (2/5) sudah selesai dilaksanakan. Berdasarkan catatan Polresta Bogor Kota, dalam dua hari pemberlakuan ganjil-genap di jalur sistem satu arah (SSA), terdapat 5.437 kendaraan diputar balik.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro memaparkan, 5.437 kendaraan tersebut terdiri atas 2.361 kendaraan yang diputar balik pada Sabtu (1/5) dan 3.076 kendaraan pada Ahad (2/5).

Diketahui, lima titik check point tersebut terletak di Simpang Tugu Kujang, Simpang Empang, Simpang Kapten Muslihat, Simpang Denpom, dan Simpang Rumah Sakit Siloam. Dimana kelimanya terletak di sepanjang jalur SSA Kota Bogor.

“Dari lima titik check point, pada Sabtu terdapat 1.331 kendaraan roda dua dan 1.030 kendaraan roda empat diputar balik. Sedangkan pada Minggu, jumlah kendaraan yang diputar balik ada 1.618 kendaraan roda dua dan 1.458 kendaraan roda empat,” kata Susatyo, Ahad (2/5).

Lebih lanjut, Susatyo mengatakan, saat ini penerapan ganjil-genap di Kota Bogor jelang arus mudik lebaran sudah selesai. Selanjutnya, Satgas Covid-19 akan melakukan evaluasi lanjutan apakah ganjil-genap akan kembali dilakukan atau tidak.

Sebab, berdasarkan kajian sementara, Susatyo melihat ada beberapa titik yang dinilai rawan terjadinya penumpukan. Ia menyebut, Pasar Anyar merupakan salah satu titik krusial terjadinya penumpukan masyarakat jelang lebaran. "Kami juga sedang memetakan beberapa tempat yang diduga akan mengalami kepadatan jelang lebaran, seperti Pasar Anyar, Kebon Kacamg, dan sebagainya, kami akan rumuskan kembali apakah akan menerapkan ganjil-genap di lokasi tersebut, sehingga tidak terjadi penumpukan," jelasnya.

Di samping itu, dia mengaku paham akan konsekuensi dengan diterapkannya ganjil-genap ini. Dimana akan terjadi kepadatan di titik check point selama ganjil-genap diterapkan.Namun, menurutnya hal itu dinilai wajae, karena tingkat mobilitas warga mengalami peningkatan pada akhir pekan ini. Terutama pada waktu pagi hingga siang hari.

"Tentunya kembali kepadatan itu wajar dan normal, karena terlihat sejak pagi hingga siang itu aktivitas masyarakat menuju pusat kota dan juga ketempat perbelanjaan meningkat, sehingga kami berusaha untuk melakukan pembatasan mobilitas tersebut," jelas Susatyo.

Selain kepadatan di ruas jalan, sambung Susatyo, kepadatan yang terjadi di dalam mal, pusat perbelanjaan dan pasar juga menjadi perhatiannya. Namun, tim Satgas Covid-19 tingkat Kecamatan sudah melakukan penyisiran dan menerapkan penutupan sementara pengunjung jika mengalami kepadatan."Kami pun menerapkan penutupan jika dirasa terlalu padat didalam area tersebut, sehingga bisa dilakukan pergantian pengunjung," tuturnya.

Terpisah, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, meski ganjil-genap kali ini hanya diberlakukan pada akhir pekan di jalur SSA, namun sistem penerapannya sama seperti yang dilakukan pada Februari lalu. Dimana, masyarakat yang tengah bekerja, pelayan publik, TNI-Polri, ojek online, dan masyarakat yang melintas dalam keadaan darurat dikecualikan.

Tak hanya itu, sambung Bima Arya, penerapan ganjil-genap ini hanya diberlakukan pada pekan ini. Jika ada kendaraan yang melintas di jalur SSA namun plat nomornya tidak sesuai dengan tanggal pada saat itu, maka pelanggar ganjil-genap akan diputar balik.

Namun, Ia mengakui kebijakan ini bisa saja diperpanjang, mengingat kondisi Kota Bogor tengah berbahaya dalam hal peningkatan jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 jelang hari raya Idul Fitri."Ada. Nanti tergantung pembahasan di Satgas Covid-19. Kita amati juga tren covidnya," katanya.

 

--

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement