Empat Pekerja Migran dari Malaysia Positif Covid-19
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) antre untuk melakukan pengecekan dokumen | Foto: Antara/Teguh Prihatna
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Laksamana Pertama dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara mengungkapkan, pihaknya mulai merawat Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali dari luar negeri dan dinyatakan positif Covid-19. Saat ini, kata Nalendra, ada empat PMI yang kembali dari Malaysia yang dirawat di RSLI Surabaya.
Nalendra menjelaskan, keempat PMI yang dinyatakan positif Covid-19 tersebut kembali ke tanah air dengan rangkaian yang berbeda. Mereka juga telah menjalani swab di Malaysia dengan hasil negatif. Sesampainya di Bandara Juanda, para PMI langsung dibawa ke Asrama Haji Surabaya untuk tes swab sembari karantina dua hari.
"Hasilnya didapatkan hasil empat orang positif Covid-19. Mereka yang terkonfirmasi positif langsung dikirim ke RSLI untuk segera ditangani," ujar Nalendra, Senin (3/5).
Nalendra menambahkan, keempat PMI asal Malaysia yang positif Covid-19 itu ditempatkan di ruangan khusus. Pasien laki-laki contohnya, mereka ditempatkan di ruang Neptunus, sedangkan pasien perempuan di ruang Saturnus. Pemisahan ini dimaksudkan untuk monitoring ketat kondisi mereka karena berasal dari luar negeri.
"Pemisahan terkait dinamika virus yang ada pada tubuhnya, juga untuk mencegah supaya tidak menimbulkan dampak yang lebih luas, serta menghindari kemungkinan merebaknya virus dari luar tersebut ke tempat umum," ujarnya.
Pemisahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yeng merupakan PMI juga sebagai upaya antisipasi pembawaan virus corona varian baru. Maka dari itu, sampel hasil swab PCR para PMI yang positif Covid-19 ini akan dikirim ke Litbangkes Jakarta untuk penelitian lebih lanjut.
"Jangan sampai Covid-19 yang bersumber dari luar negeri membawa dan menebarkan varian baru yang lebih berbahaya di Indonesia," kata Nalendra.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, ada sekitar 14 ribu pekerja migran Indonesia asal Jatim yang rencana dipulangkan sepanjang ramadhan ini. Berdasarkan jumlah tersebut, menurutnya yang juga harus disiapkan adalah tempat karantina. Karantina perlu dilakukan untuk memastikan para pekerja migran tersebut bebas dari penularan Covid-19, sebelum dikembalikan ke keluarganya.