REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Dewan Energi Nasional (DEN) akan mendorong masuknya proyek konversi kompor elpiji ke kompor listrik ke RAPBN 2022 nanti. Langkah ini merupakan langkah yang sama ketika pemerintah mendorong perubahan masyarakat dari kompor minyak tanah ke elpiji.
Sekertaris Jenderal DEN Djoko Siswanto menjelaskan memasifkan kompor listrik memang perlu intervensi dari pemerintah. Apabila pemerintah ingin memasifkan penggunaan kompor listrik, maka perlu juga untuk dilakukan program konversi dari kompor elpiji ke kompor listrik.
"Ini sangat mungkin untuk itu, tentunya perlu dilakukan secara bertahap. Karena kan memang kalau kita mau gunakan konversi itu kan perlu ada ajukan ke kemenkeu kan. Tahapannya, untuk saat ini sebetulnya, masyarakat golongan tertentu sudah gunakan kompor listrik. Kedepannya, kita bisa untuk masyarakat gak mampu kita program sama pemerintah untuk masukan ini ke RAPBN 2022," ujar Djoko di Kantor DEN, Senin (3/5).
Djoko menjelaskan langkah ini dinilai efektif untuk memasifkan penggunaan kompor listrik. Dengan masifnya penggunaan kompor listrik maka bisa menekan beban APBN untuk alokasi subsidi elpiji. Apalagi, kata Djoko selama ini 77 persen elpiji masih impor.
"Jadi ada banyak strategi untuk bisa mengurangi impor ini. Salah satunya kompor listrik ini. Selain itu, ada program jargas, program DME. Targetnya di 2030 nanti kita memang tidak lagi impor elpiji," ujar Djoko.