REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggenjot penggunaan kompor listrik untuk mengurangi beban impor elpiji. Sayangnya, kompor listrik memang memiliki daya yang tidak sedikit. Hal ini menjadi pertanyaan bagi para pelanggan 450 VA.
Direktur Niaga dan Managemen Pelanggan PLN Bob Saril tak menampik persoalan ini jika diterapkan untuk pelanggan 450 VA. Namun, Bob menilai, hal itu tidak akan menjadi masalah ketika rencana pemerintah untuk mereformasi tarif listrik bisa berjalan dengan baik.
Bob menjelaskan, saat ini pemerintah bersama PLN sedang fokus melakukan reformasi tarif listrik. Artinya, nanti para pelanggan subsidi akan mendapatkan subsidi listrik secara langsung. Melihat hal ini, Bob melihat adanya peluang para pelanggan listrik di Indonesia bisa saja disamakan semua kapasitas listriknya menjadi 2.200 VA.
"Ada opsi dimungkinkan sebenarnya tarif listrik antara 450 VA sampai 2.200 VA ini sama semua. Nah, bisa saja, ini nanti semuanya kapasitas listriknya disamakan. Lalu, seperti di Venezuela, para penerima subsidi tetap akan mendapatkan subsidi melalui bantuan tunai," ujar Bob di kantor DEN, Senin (3/5).
Bob menambahkan, pada tahun ini pemerintah akan fokus dulu terhadap rencana reformasi tarif listrik ini. Di mana nantinya tarif listrik akan dilepas sesuai keekonomian dan para penerima subsidi akan mendapatkan bantuan tunai.
Jika reformasi tarif listrik ini terjadi, realisasi untuk menambah daya para pelanggan listrik menjadi 2.200 VA bisa dilakukan pada 2022. "Tahun depan semoga ini bisa terproses. Tahun ini bersama pemerintah untuk fokus melakukan reformasi tarif," kata Bob menambahkan.
Baca juga : Awal Pekan, Harga Emas Antam tak Bergerak
Langkah ini juga sejalan dengan Rencana Grand Strategi DEN dalam sistem kelistrikan. Sekjen DEN Djoko Siswanto menjelaskan, pada 2022 mendatang melalui skema APBN, para pelanggan subsidi bisa mendapatkan tambah daya gratis dari PLN. Sedangkan, perangkat kompor listriknya memakai dana APBN.
"Ini yang juga sedang dalam pembahasan dengan Kemenkeu. Skema yang sama ketika kita melakukan konversi dari mitan ke elpiji kemarin. Skema ini sedang kita godok untuk melakukan konversi dari kompor elpiji ke kompor listrik," ujar Djoko.