REPUBLIKA.CO.ID, Selama ini, telah banyak penelitian yang menunjukkan manfaat kesehatan dari puasa. Menahan diri dari makan dan minum untuk sementara waktu ternyata bisa memberikan sesuatu yang baik bagi tubuh, bahkan tanpa disadari.
Dilansir About Islam, puasa ternyata bisa membuat tubuh menyembuhkan diri sendiri. Saat diberi kesempatan, tubuh yang sedang menahan diri untuk tidak makan dan minum ternyata berusaha memulihkan keseimbangkan seluruh sistem.
Studi menguraikan banyak manfaat kesehatan dari puasa pada tubuh fisik. Detoksifikasi menjadi istilah yang dikenal dalam hal ini.
Selain itu, ada manfaat yang didapatkan dalam hal spiritual dan emosional. Karena itu, disebutkan bahwa agar mendapatkan manfaat penuh berpuasa selama Ramadhan adalah dengan mengikuti sunnah yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Salah satunya adalah tidak tidur atau bermalas-malasan sepanjang hari maupun makan berlebihan ketika waktu berbuka tiba.
Seringkali, detoksifikasi sering dianggap sebagai cara tubuh membersihkan kotoran. Tubuh menggunakan berbagai sistem untuk membuang zat berbahaya.
Termasuk diantara zat berbahaya tersebut adalah kelenjar keringat kulit, kelenjar getah bening, air mata, hidung, saluran pencernaan, tenggorokan, paru-paru, ginjal, kandung empedu dan hati. Disfungsi dalam satu sistem dapat menyebabkan beban berlebih dan kegagalan sistem lain.
Sistem tubuh secara keseluruhan harus berfungsi sebagai satu tim untuk membuang limbah atau zat beracun. Makan berlebihan secara serius mengurangi kemampuan tubuh kita untuk mendapatkan keuntungan dari puasa karena hal itu menghalangi tujuan pengurangan asupan makanan dan memungkinkan tubuh membuang limbah dengan lebih efektif.
Baca juga : Infografis Lari Aman Saat Berpuasa
Banyak penyakit kronis telah dikaitkan dengan beban racun yang ditanggung tubuh kita dan ketidakmampuannya untuk membuang limbah secara efisien. Racun yang tidak dihilangkan oleh sistem lain diteruskan ke hati, di mana ini diubah melalui dua jalur khusus untuk dikeluarkan.
Kedua jalur harus berfungsi dengan baik atau limbah tetap berada di dalam tubuh, terperangkap di sel, jaringan, dan organ. Meski biasanya memahami detoksifikasi sebagai pembuangan racun dari tubuh, setiap orang juga dapat mengalami pembersihan secara emosional dan spiritual.
Ramadhan menjadi kesempatan besar bagi setiap Muslim untuk memperbaharui spiritual mereka. Dengan berpuasa, secara terus menerus ingatan mengenai ibadah ada.
Karena itu, saat beberapa orang memilih untuk tidur di siang hari selama Ramadhan, ada potensi hilangnya kesempatan untuk memperbaharui diri. Sholat, dizikir, dan meditasi bermanfaat bagi tubuh yang berpuasa dengan mendorong relaksasi dan mengurangi produksi hormon stres yang perlu dihilangkan oleh tubuh.
Selain itu, terkait emotional dan psikologis, ada beberapa hal yang perlu diketahui mengenai hal ini. Beberapa orang berpikir emosi tidak terkait dengan tubuh.
Padahal, reaksi emosional kita terhadap rangsangan dari luar sebenarnya adalah aliran biokimia yang rumit yang harus dihadapi tubuh kita setiap hari. Hormon yang disekresikan oleh kelenjar kita sebagai reaksi terhadap respons emosional berakhir sebagai limbah metabolisme. Semakin stres, semakin banyak kerja tubuh untuk membersihkannya.
Trauma emosional masuk ke dalam jaringan tubuh dan dapat menyebabkan disfungsi. Jika emosi beracun ini tidak ditangani secara konstruktif, proses detoksifikasi atau penyembuhan tidak akan terjadi atau menjadi tidak efektif.
Hal tersebut berperan langsung ke jalur detoksifikasi hati. Saat individu Muslim mengaktifkan tubuh untuk membuang sisa metabolisme yang berlebihan melalui puasa, ini sekaligus juga membantu detoksifikasi emosional.
Baca juga : Darah Haid Keluar Jelang Buka Puasa? Ini Kata Mufti Mesir
Ramadhan adalah waktu pembaharuan dan kaderisasi jika mengikuti sunnah yang dianjurkan selama bulan suci ini. Ketika melakukannya, setiap umat Muslim menuai tidak hanya manfaat fisik yang terkenal, tetapi juga manfaat tambahan untuk kesejahteraan spiritual dan emosional.