Senin 03 May 2021 13:48 WIB

Bangladesh Salurkan Bantuan bagi Warga Berpenghasilan Rendah

Bangladesh memulai pencairan bantuan tunai kepada warga berpenghasilan rendah

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Penarik becak beristirahat di Dhaka, Bangladesh, Selasa (27/4). Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/MONIRUL ALAM
Penarik becak beristirahat di Dhaka, Bangladesh, Selasa (27/4). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Bangladesh memulai pencairan bantuan tunai kepada 3,65 juta keluarga berpenghasilan rendah, Ahad (2/5). Bantuan tersebut untuk membantu mereka selamat dari pandemi virus corona.

Setiap keluarga yang berpenghasilan rendah akan menerima 2.500 taka Bangladesh sebagai hibah satu kali melalui sistem mobile banking. Anggaran total proyek adalah 9.125 juta taka. Penerima manfaat juga termasuk 100.000 keluarga petani yang terkena bencana alam.

Baca Juga

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina secara virtual meluncurkan proyek tersebut dari kediaman resminya di ibu kota Dhaka. "Kami akan melanjutkan vaksinasi. Kami akan membeli dosis vaksin untuk semua warga negara, berapa pun dana yang dibutuhkan ... tetap aman dan jaga orang lain tetap aman dengan mengikuti pedoman kesehatan," ujarnya dikutip dari Anandolu Agency.

Negara Asia Selatan berpenduduk 165 juta orang telah mencatat 761.943 infeksi termasuk 11.579 kematian terkait virus. Menurut situs Our World in Data tracking, sebanyak 8,63 juta dosis vaksin telah diberikan, sementara 2,81 juta telah divaksinasi penuh.

Meski bantuan tunai telah disalurkan, para pekerja di seluruh Bangladesh menggelar demonstrasi yang menyerukan dimulainya kembali transportasi umum serta bantuan makanan. Presiden Serikat Pekerja Transportasi Distrik Dhaka, Abbas Uddin, mempertanyakan alasan transportasi umum tetap ditangguhkan ketika layanan lain seperti kendaraan pribadi, becak mobil yang dijalankan CNG, kantor, dan pusat perbelanjaan telah diizinkan untuk melanjutkan operasi.

Sekitar lima juta pekerja di sektor transportasi, banyak di antaranya mendapatkan upah harian, telah kehilangan mata pencaharian sejak 5 April. Pemerintah melakukan karantina wilayah untuk membendung penyebaran virus corona hingga 5 Mei.

Menteri Negara untuk Administrasi Publik Farhad Hossain mengatakan keputusan terkait hal ini akan segera dibuat. Sedangkan Menteri Perhubungan dan Jembatan, Jalan Obaidul Quader, menyatakan pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memulai kembali angkutan umum menjelang Idulfitri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement