Senin 03 May 2021 14:13 WIB

Pengunjung di Pasar Baru Bandung Meningkat Signifikan

Kebijakan relaksasi bagi para pedagang turut meningkatkan roda perekonomian pedagang

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Pengunjung memadati salah satu kios di Pasar Baru, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/4/2021). Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) Iwan Suhermawan menyatakan, dua pekan jelang Idul Fitri 1442 H kunjungan pembeli ke Pasar Baru meningkat hingga 10 kali lipat atau mencapai 10.000 pengunjung per hari dibandingkan kunjungan hari biasa di masa pandemi COVID-19 yang hanya 1.000 pengunjung.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Pengunjung memadati salah satu kios di Pasar Baru, Bandung, Jawa Barat, Kamis (29/4/2021). Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) Iwan Suhermawan menyatakan, dua pekan jelang Idul Fitri 1442 H kunjungan pembeli ke Pasar Baru meningkat hingga 10 kali lipat atau mencapai 10.000 pengunjung per hari dibandingkan kunjungan hari biasa di masa pandemi COVID-19 yang hanya 1.000 pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pengunjung di Pasar Baru Trade Center jelang Hari Raya Idulfitri pekan mendatang mengalami peningkatan signifikan di masa pandemi Covid-19. Imbauan tentang penerapan protokol kesehatan terus dilakukan agar para pedagang dan pengunjung disiplin melaksanakan.

"Alhamdulillah, ramai tingkat kunjungan diluar perkiraan yang biasa tingkat kunjungan 1.000 sampai 3.000 di akhir pekan. Sekarang mencapai 10.000 ribu sampai lebih, jenis dagangan tertentu yang ramai," ujar Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B), Iwan Suhermawan saat dihubungi, Senin (3/5).

Ia menuturkan, jenis dagangan yang ramai dikunjungi oleh konsumen yaitu pedagang baju muslim dan anak, pedagang kain. Sedangkan penjual seragam sekolah dan  perlengkapan haji relatif masih sepi dikunjungi pembeli.

"Untuk sembako, untuk sayuran, daging belum (ramai) biasa dua hari sebelum lebaran," katanya. Iwan melanjutkan, sejak terjadi peningkatan pengunjung berdampak kepada jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Baru.

"Dua tiga bulan yang lalu, 3.000an pedagang yang tidak berjualan. Sekarang menurut pengelola 2.700 yang beroperasi ada peningkatan yang dagang daru 4.200 ruang dagang," katanya.

Ia melanjutkan, kebijakan relaksasi bagi para pedagang turut meningkatkan roda perekonomian pedagang. Namun begitu, para pengunjung yang datang masih bersifat se Bandung Raya dari Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat.

"Kalau tidak ada penyekatan, bisa ramai lebih dari sekarang karena Pasar Baru bukan pasar tingkat Jabar tapi internasional," katanya.

Iwan menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan pengelola pasar untuk menyosialisasikan kepada pedagang dan karyawan menaati protokol kesehatan dengan memakai masker, rajin mencuci tangan dan wajib menyediakan hand sanitazer. Sedangkan bagi pengunjung untuk diingatkan terus menerapkan protokol kesehatan.

Sejumlah petugas keamanan ditambah untuk mengawasi pergerakan pengunjung dan sering memberikan pengumuman melalui pengeras suara.

Terpisah, Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengingatkan kepada seluruh pedagang termasuk pengunjung untuk menaati protokol kesehatan. Sedangkan bagi satgas di tingkat kewilayahan untuk memperbanyak petugas lagi."Ya, yang namanya lebaran ada wae. Mang Oded mengingatkan kepada teman-teman agar memperkecil kerumunan. Perbanyak satgas," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement