Senin 03 May 2021 14:56 WIB

Gambar Roket China Disandingkan Kremasi Covid India Dikecam

Gambar provokasi ini diunggah ke medsos Weibo sebelum akhirnya dihapus.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang anggota keluarga mengenakan alat pelindung diri (APD), melakukan upacara terakhir untuk korban Covid-19 di tempat kremasi di New Delhi, India,  Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir, dan terus berlanjut berjuang dengan suplai oksigen.
Foto: EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Seorang anggota keluarga mengenakan alat pelindung diri (APD), melakukan upacara terakhir untuk korban Covid-19 di tempat kremasi di New Delhi, India, Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir, dan terus berlanjut berjuang dengan suplai oksigen.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah akun yang terhubung dengan Partai Komunis China mengunggah foto yang memicu kecaman. Di media sosial Weibo muncul unggahan foto peluncuran roket China disandingkan dengan proses kremasi pasien Covid-19 di India.

Foto tersebut diunggah dengan tulisan 'Kobaran api di China Vs kobaran api di India'. Unggahan yang muncul pada Sabtu (1/5) sore itu sudah dihapus. BBC melaporkan akun yang mengunggah foto tersebut itu tampaknya milik badan penegak hukum China, Komisi Hukum dan Politik Partai Komunis.

Baca Juga

Lembaga itu memiliki jutaan pengikuti di media sosial China, Weibo. Pengguna merespons unggahan yang kemudian disebarkan. Masyarakat menilai unggahan tersebut 'tidak pantas' dan China 'harusnya mengungkapkan simpati untuk India'.

"Pegang panji-panji kemanusiaan kali ini, tunjukkan simpati pada India, dan tempatkan tingginya landasan moral masyarakat China," tulis pemimpin redaksi tabloid pro-pemerintah Global Times, Hu Xijin, di Weibo seperti dikutip BBC, Senin (3/5).

Unggahan Weibo tersebut muncul satu hari setelah Presiden China Xi Jinping menyampaikan dukacita pada Perdana Menteri Narendra Modi atas krisis Covid-19 yang sedang terjadi. Xi mengatakan, China siap bekerja sama dengan India dan menyiapkan bantuan yang dibutuhkan.

India kesulitan menahan gelombang kedua wabah pandemi virus corona. Rumah-rumah sakit penuh dan kehabisan pasokan oksigen. Ranjang-ranjang di unit gawat darurat juga sudah tidak lagi tersedia.

Sudah 10 hari berturut-turut kasus infeksi virus corona di Negeri Anak Benua itu tembus rekor. India pernah mencatatkan rekor dengan 400 ribu kasus positif dalam satu hari.   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement