Senin 03 May 2021 15:03 WIB

RS Argentina Mulai Penuh Usai Lonjakan Kasus Covid-19

Argentina telah melalui tiga tahun resesi berturut-turut dan diperburuk oleh pandemi

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Dokter, dengan pakaian pelindung lengkap, merawat pasien di unit perawatan intensif yang diperuntukkan bagi orang yang terinfeksi COVID-19, di rumah sakit Posadas di Buenos Aires, Argentina, Kamis, 17 September 2020, di tengah pandemi virus corona baru.
Foto: AP/Natacha Pisarenko
Dokter, dengan pakaian pelindung lengkap, merawat pasien di unit perawatan intensif yang diperuntukkan bagi orang yang terinfeksi COVID-19, di rumah sakit Posadas di Buenos Aires, Argentina, Kamis, 17 September 2020, di tengah pandemi virus corona baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Kasus virus corona Argentina mencapai tiga juta sejak pandemi dimulai, Ahad (2/5). Lonjakan ini membuat rumah sakit penuh meskipun sudah ada langkah-langkah pemerintah yang diperkuat untuk menurunkan penyebaran infeksi.

Kementerian Kesehatan Argentina mengatakan ada 11.394 kasus baru selama periode 24 jam terakhir dan menjadi rekor baru. Sedangkan 156 kematian baru membuat total korban meninggal menjadi 64.252 jiwa.

Baca Juga

Pemerintah Presiden Alberto Fernandez pekan ini meluncurkan babak baru pembatasan yang lebih ketat karena gelombang kedua infeksi telah melanda negara itu dan upaya ini tidak cukup. Lonjakan ini mengisi unit perawatan intensif dan membuat catatan harian baru untuk kasus dan kematian.

"Masyarakat perlu lebih waspada dan tahu bahwa rumah sakit penuh dan tenaga kesehatan kelelahan," kata ujar asisten bedah, Luciana Berti.

Dokter anak Argentina, Carlos Kambourian, mengatakan kunci melawan infeksi Covid-19 adalah mempercepat kampanye vaksinasi yang terhenti. Jika tidak, dia memperingatkan rumah sakit akan kewalahan. Data pemerintah menunjukkan tempat tidur perawatan intensif sekitar 68,1 persen ditempati secara nasional.

"Saat ini sistem kesehatan tidak mendukung satu pasien lagi. Ini sudah meluap," kata Kambourian.

Produsen biji-bijian Amerika Selatan ini telah melalui tiga tahun resesi berturut-turut dan diperburuk oleh pandemi. Negara ini menyeimbangkan kebutuhan untuk membendung penyebaran virus sambil melindungi pemulihan ekonomi yang rapuh.

Pemilik bisnis di pinggiran Buenos Aires, Marcela Cid, mengatakan bahwa warga Argentina semakin terkunci dalam situasi. Langkah yang sudah dilakukan tidak banyak membantu siapa pun yang mencoba keluar dari pandemi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement