REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan kepala daerah terkait pentingnya mengambil kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat jika terjadi kenaikan kasus aktif dan juga kematian. Kebijakan pengendalian mobilitas masyarakat ini sesuai dengan upaya gas dan rem yang kerap disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Doni menyampaikan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berulang kali mengatakan upaya gas dan rem yang dilakukan saat ini sudah tepat. Karena itu, ia meminta agar tak ada perubahan kebijakan yang nantinya justru dapat memperburuk kondisi Covid-19 di Indonesia.
“Presiden berulang kali mengatakan, setelannya sudah pas. Jangan sampai ada perubahan. Artinya pas di sini adalah gas dan rem,” kata Doni saat konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (3/5).
“Ketika terjadi kasus aktif, angka kematiannya tinggi, maka seluruh pimpinan, gubernur, bupati, wali kota dibantu oleh seluruh unsur-unsur yang ada di daerah untuk betul-betul mengetatkan aktivitas atau mobilitas masyarakat,” kata dia.
Ia menyampaikan, perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air saat ini dalam kondisi yang sudah membaik. Kasus aktif nasional pada hari ini tercatat sebesar 6,01 persen sedangkan jumlah kesembuhan mencapai angka tertingginya selama pandemi Covid-19 yakni sebesar 91,26 persen.
Karena itu, ia meminta agar perkembangan kasus yang mulai membaik ini agar terus dipertahankan dan ditingkatkan. “Mohon ini bisa kita pertahankan walaupun beberapa hari terakhir angka kesembuhan lebih kecil dibandingkan dengan angka positif Covid-19 harian,” kata Doni.