Senin 03 May 2021 17:45 WIB

Atlet Australia Galang Dana Bantu Krisis Kesehatan India

Tsunami Covid-19 telah memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan India

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Christiyaningsih
Anggota keluarga korban COVID-19 yang berduka di tempat kremasi di New Delhi, India, Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berjuang dengan pasokan oksigen.
Foto: EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Anggota keluarga korban COVID-19 yang berduka di tempat kremasi di New Delhi, India, Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berjuang dengan pasokan oksigen.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Cricket Australia (CA) bersama serikat pemain mendukung penggalangan dana dengan badan amal UNICEF Australia untuk menanggapi krisis kesehatan Covid-19 India. Badan pengurus CA memberikan sumbangan awal sebesar 38.600 dolar atau Rp 600 juta, sesuai dengan sumbangan yang dibuat oleh wakil kapten Australia Pat Cummins pekan lalu.

"Orang Australia dan India berbagi ikatan khusus dan, bagi banyak orang, kecintaan kami pada kriket adalah inti dari persahabatan itu," kata CEO sementara CA Nick Hockley dalam sebuah pernyataan dilansir Reuters pada Senin (3/5).

Baca Juga

Hockley mengungkapkan kesedihannya mengetahui penderitaan begitu banyak warga India selama gelombang kedua pandemi virus corona. "Hati kami pergi kepada semua orang yang terkena dampak," lanjut Hockley.

Program Krisis Covid-19 India dari UNICEF Australia mengadakan dan memasang peralatan oksigen di rumah sakit untuk merawat pasien yang sakit parah. Mereka juga menyediakan peralatan pengujian.

"Dan mendukung percepatan peluncuran vaksinasi Covid-19," kata badan amal itu.

Lonjakan besar-besaran kasus Covid-19 telah memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan India. Akibatnya India kekurangan tempat tidur rumah sakit dan pasokan oksigen. Kamar mayat serta krematorium dibanjiri jenazah.

India melaporkan 392.488 kasus baru Covid-19 pada Ahad lalu, mendorong total kasus menjadi 19,56 juta. Kematian melonjak dengan rekor 3.689, menjadikan jumlah keseluruhan menjadi 215.542.

Di tengah krisis, turnamen kriket Liga Premier India terus berkembang meski mendapat kritik keras di media sosial. Dewan kriket India mengatakan IPL akan berlanjut sesuai jadwal dengan final di Ahmedabad pada 30 Mei.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement