REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama Nahdatul Ulama (NU) KH Yahya Cholil Staquf menyatakan Pancasila sama sekali bukanlah ideologi yang thagut. Sebaliknya Pancasila justru menggarisbawahi sendi-sendi Islam dalam konteks peradaban manusia.
Hal itu disampaikan KH Yahya Cholil Staquf, yang juga Khatib Aam Pengurus Besar NU ketika menyampaikan 'Inspirasi Sahur: Islam dan Kebangsaan' yang diselenggarakan Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan (PDIP). Pernyataannya bisa dilihat dan ditonton ulang di akun resmi youtube @bknp pdi perjuangan, Senin (3/5).
Pengasuh Ponpes Raudlatut Thalibien Rembang itu mengatakan, bukan Islam yang menguatkan Pancasila, namun justru Pancasila yang telah menguatkan Islam. Sebab Pancasila merupakan terjemahan nilai-nilai utama Islam yang menemukan konteks.
Dia melihat banyak orang yang mengecilkan Pancasila dan melabelinya thagut. Baginya, orang demikian adalah yang kurang belajar soal isi Islam dan makna Pancasila. Orang seperti ini biasanya juga tak memperhatikan teks dan konteks.
“Orang-orang yang bilang Pancasila thagut itu, ini dia hanya mencari-cari alasan agar bisa memaksa orang lain kembali lagi ke format peradaban sebelum perang dunia pertama. Maka ini akan menjadi malapetaka yang luar biasa bagi peradaban umat manusia," kata KH Yahya Staquf.