Senin 03 May 2021 19:15 WIB

Harga Gabah Petani di Lampung Turun

Penurunan harga GKP tersebut disebabkan panen raya di beberapa wilayah produsen gabah

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Agus Yulianto
Petani memisahkan butiran padi (gabah) di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (4/4).
Foto: Antara/Ardiansyah
Petani memisahkan butiran padi (gabah) di Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani pada sentra produksi padi di Provinsi Lampung mengalami penurunan sebesar 7,54 persen pada April 2021. Rata-rata harga gabah kelompok kualitas GKP di tingkat petani turun 7,54 persen dari Rp 3.917,57 per kg menjadi Rp 3.622,35 per kg.

Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan survey harga gabah di Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Pringsewu. "Penurunan harga GKP tersebut disebabkan panen raya di beberapa wilayah produsen gabah di Lampung," kata Kepala BPS Provinsi Lampung Faizal Anwar dalam keterangan persnya di Bandar Lampung, Senin (3/5).

Dia mengatakan, dengan kualitas GKP yang sama, harga gabah di tingkat penggilingan juga mengalami penurunan sebesar 7,26 persen, dari Rp 4.027,03 per kg menjadi Rp 3.734,47 per kg pada April 2021. Untuk kelompok gabah kualitas GKP di tingkat petani turun 8,93 persen dan di tingkat penggilingan mengalami penurunan 8,39 persen.

Menurut dia, harga gabah tertinggi di tingkat petani gabah kualitas GKP Rp 4.000 per kg terdapat di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan dengan varietas IR 64. Harga tertinggi di tingkat penggilingan Rp 4.100 per kg juga terdapat di Kecamatan Sragi, Lampung Selatan dengan varietas IR 64. Sedangkan harga terendah di tingkat petani GKP Rp 3.300 per kg juga di Sragi dengan varietas Muncul. Di tingkat penggilingan harga terendah Rp 3.400 per kg di Sragi juga varietas Muncul.

Dia mengatakan, rata-rata komponen mutu hasil panen gabah kualitas GKP yang diperjualbelikan menunjukkan hasil yang cukup baik dilihat dari kadar air (KA) dan kadar hampa (KH). Dilihat dari rata-rata KA tercatat 20,47 persen pada Maret 2021 dan 21,26 persen pada April 2021. Sedangkan rata-rata KH tercatat 4,25 persen pada Maret 2021, dan 3,17 persen pada April 2021.

BPS juga mencatat selama April 2021, harga beras di tingkat penggilingan mencapai Rp 10.500 per kg untuk kualitas premium. Sedangkan harga beras terendah yang diperjualbelikan Rp 7.500 per kg untuk beras kualitas medium. Rata-rata harga beras di tingkat penggilingan kualitas premium mengalami penurunan sebesar 3,26 persen, sedangkan harga beras di tingkat penggilingan kualitas medium juga turun 2,82 persen.

Faizal mengatakan, rata-rata komponen beras yang diperjualbelikan pada April 2021 menunjukkan hasil yang cukup baik dibandingkan bulan sebelumnya dilihat dari rata-rata KA dan kadar broken. Rata-rata KA tercatat 14,53 persen pada Maret dan 14,24 persen pada April. Rata-rata kadar broken tercatat 16,99 persen pada Maret dan 16,64 persen pada April. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement