REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN — Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengunjungi “Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute” (PIAMARI) di Kabupaten Pangandaran, Senin (3/5). Sakti ingin melihat progres pembangunan proyek tersebut.
Sakti mendorong pembangunan PIAMARI terus dilanjutkan. Namun, menurut dia, ada beberapa hal yang mesti dikoreksi. “Perlu dikoreksi dari sisi penataan, desain, agar lebih menarik,” kata dia.
Salah satu tujuan PIAMARI adalah sebagai wahana edukasi biota laut. Karena itu, Sakti meminta profil biota laut yang ditampilkan untuk dilengkapi. Seperti ihwal sejarah atau habitat biota laut itu.
Dilihat progresnya secara keseluruhan, Sakti menilai, PIAMARI belum memenuhi syarat dibuka untuk umum. Meski demikian, ia menilai letak PIAMARI ini terbilang strategis. “Dari sisi letak cukup bagus karena di sini adalah wilayah pariwisata,” ujarnya.
Sakti mengaku akan berkoordinasi dengan menteri Pariwisata untuk pengembangan PIAMARI. Ia belum bisa memastikan kapan PIAMARI dapat dibuka untuk umum. Terlebih baru kali ini ia meninjau pembangunan PIAMARI. “Saya akan lihat pastinya,” kata Sakti.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran menantikan pembukaan PIAMARI. Menurut dia, PIAMARI dapat menjadi daya tarik baru yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pangandaran. “Kita menanti itu. Tentu Menteri ke sini akan ada dampak tindak lanjut pembangunan PIAMARI,” ujarnya.
Menurut Jeje, Pemkab Pangandaran sudah berupaya membuat sarana pendukung PIAMARI, seperti jalan dan jembatan. Pembangunan sarana itu disebut membutuhkan biaya mencapai sekitar Rp 17 miliar. “Mudah-mudahan segera selesai. Kita harapkan tahun ini jalan,” kata dia.