REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Militer Amerika Serikat di Afghanistan secara resmi menyerahkan Pangkalan Leatherneck di Provinsi Helmand kepada pasukan Afghanistan pada Ahad (2/5), sebagai bagian dari rencana keluarnya pasukan AS dari negara itu.
Kementerian Pertahanan Afghanistan merilis gambar pergantian penjaga selama upacara yang dihadiri oleh komandan utama dari kedua pihak di provinsi yang dilanda pemberontakan. Menurut kementerian, fasilitas ini akan berfungsi sebagai benteng pertahanan bagi pasukan elite tentara Afghanistan.
Pasukan AS dan Inggris mengosongkan sejumlah pangkalan di selatan negara itu setelah berakhirnya misi tempur pada 2014, ketika misi Dukungan Tegas yang dipimpin NATO dimulai dan pasukan Afghanistan mengambil alih keamanan nasional. Namun, pasukan AS kembali ke Helmand untuk mendorong serangan Taliban yang meningkat pada 2018.
Pengerahan pasukan asing dimulai di Afghanistan pada 7 Oktober 2001, ketika AS, bersama dengan Inggris, meluncurkan Operasi Kebebasan Abadi. Mereka bergabung dengan 43 sekutu dan mitra NATO setelah PBB mengesahkan Pasukan Bantuan Keamanan Internasional pada 20 Desember 2001.
Sekitar 9.592 tentara AS dan 35 negara sekutu yang ditempatkan di Afghanistan dijadwalkan untuk meninggalkan negara yang dilanda perang itu. AS memimpin dengan 2.500 tentara, diikuti oleh Jerman dengan 1.300, Italia dengan 895, Georgia dengan 860, Inggris dengan 750, Rumania dengan 619, dan Turki dengan 600.
Washington memimpin Komando Kereta, Nasihat, Bantuan regional di selatan dan Afghanistan, sementara Turki menjalankan peran ini di Ibu Kota Kabul, Italia di Herat barat, dan Jerman di Provinsi Balkh.