REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Puluhan santri harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih. Tidak mudah seperti para santri di wilayah lain dengan air bersih yang cukup, para santri harus berkunjung ke rumah warga untuk memenuhi air bersih. Memang wilayah Cinangka, Serang, Banten terkenal wilayah yang cukup sulit akan pemenuhan air bersih, banyak penduduk harus membuat sumur dengan kedalaman 70an meter untuk mendapatkan air bersih.
“Alhamdulillah melalui Mitra Pengelola Zakat (MPZ) Dompet Dhuafa (DD)- Duta Danadyaksa Teknologi menyalurkan wakaf pengadaan air bersih berupa sumur bor bagi Pondok Pesantren Nurul Falah Haromaen 2 yang berlokasi di Cinangka, Serang, Banten. Kami melihat kebutuhan air bersih sangat diperlukan bagi 69 santri dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam menjalankan pendidikan agamannya, penyaluran wakaf berupa sumur bor ini merupakan bagian dari wujudkan 1.000 Wakaf Sumur Air Bor Masjed di seluruh Indonesia,” ujar Iskandar Syamsi selaku CEO PT Duta Danadyaksa Teknologi (DD Tekno) dalam siaran pers.
Selain penyalurah wakaf sumur air bor, Dompet Dhuafa mengadakan pesantren kilat yang sudah berlangsung selama seminggu dan di tutup pada hari Senin (3/5). Para santri sangat antusias dengan hadirnya pesantren kilat, selain penuh dengan kajian-kajian agama, para santri dihibur dengan dongeng ceria.
Menurut Mokhlas Pidono selaku Pimpinan Cabang DD Banten mengatakan, dengan adanya program ini semoga dapat membantu dan menggerakan kehidupan pondok pesantren maupun warga sekitar lebih produktif lagi. Sehingga para santri tidak lagi mengandalkan warga sekitar akan kebutuhan air.