Rabu 05 May 2021 04:55 WIB

Cara Menanamkan Kecintaan Terhadap Allah pada Anak Balita

Lakukan dalam konteks rutinitas kehidupan sehari-hari.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Cara Menanamkan Kecintaan Terhadap Allah pada Anak Balita
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Cara Menanamkan Kecintaan Terhadap Allah pada Anak Balita

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah ruang tanya jawab di laman About Islam, ada seseorang yang menanyakan perihal bagaimana membuat anak perempuannya yang berusia tiga tahun mencintai Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Lulusan dari American University di Kairo, Mesir, yang turut berpartisipasi secara aktif dalam seminar Masalah Keluarga dan Orang Tua, Mona Younes menyatakan pentingnya menanamkan kecintaan terhadap Allah Ta'ala kepada anak dari usia sedini mungkin.

Baca Juga

"Sangat penting di usia dini ini untuk menunjukkan dengan tepat berkah dan karunia Allah. Sekali lagi, ini harus terjadi, dalam konteks rutinitas kehidupan sehari-hari. Ini bisa dilakukan dengan sangat mudah," kata Younes yang kini tengah menyelesaikan pendidikan Magister di University of Southern Queensland (USQ).

"Tahukah Anda mengapa kami bisa mendengar? Karena Allah memberkati kita dengan telinga. Tanpa Berkat-Nya, kita tidak akan bisa mendengar, melihat, mencium, atau bernapas. Biarkan putri Anda mendengar detak jantung Anda, mencium aroma mawar dan bunga, menyentuh air yang mengalir dan membedakan antara permukaan yang halus dan permukaan yang berbatu," lanjutnya.

Younes menyatakan pentingnya memperkenalkan konsep tidak hanya pada keberadaan Allah, tetapi fakta Dia adalah Pencipta alam semesta dan seisinya. Hanya lewat Kehendak-Nya membuat sesuatu terjadi atau tidak terjadi.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement