Selasa 04 May 2021 11:38 WIB

Jelang Idul Fitri, PMT Kementan Gencarkan Pangan Murah

Tren permintaan bahan pangan memang biasanya mengalami kenaikan jelang idul fitri

Petugas mealayani warga yang membeli cabai saat Gelar Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan oleh kementerian pertanian di Rusunawa Jatirawasari, Jakarta, Senin (12/4). Kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM) ini ditujukan untuk memperkuat dan mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pangan yang berkualitas dan terjangkau menjelang Ramadhan.  Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Petugas mealayani warga yang membeli cabai saat Gelar Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan oleh kementerian pertanian di Rusunawa Jatirawasari, Jakarta, Senin (12/4). Kegiatan Gelar Pangan Murah (GPM) ini ditujukan untuk memperkuat dan mempermudah akses masyarakat terhadap bahan pangan yang berkualitas dan terjangkau menjelang Ramadhan. Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Kurang lebih seminggu jelang Idulfitri, Pasar Mitra Tani (PMT) yang ada di seluruh ibukota provinsi kembali menggencarkan gelar pangan murah. Pemesanan bahan pangan juga semakin mudah karena tidak  hanya melayani pembelian bahan pangan di outlet-outlet PMT. 

“Saat ini masyarakat semakin mudah mengakses pangan, hanya dengan smartphone yang ada di tangan, PMT dapat melayani pemesanan bahan pangan secara online,” ujar Risfaheri, Kepala Pusat Distrbusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan, pada Selasa (3/5). 

Untuk lebih membantu masyarakat memperoleh pangan yang murah dan berkualitas menghadapi Ramadhan dan Idul fitri, di PMT juga memberikan fasilitas belanja online gratis ongkir, 

“Tren permintaan bahan pangan memang biasanya mengalami kenaikan jelang idul fitri, karena itu, kita bantu masyarakat dengan memfasilitasi melalui pengiriman gratis untuk belanja melalui marketplace PasTani dan berkerja sama dengan GrabMart; sedangkan dengan belanja online dengan mitra bukalapak dan gofood masih on process untuk free ongkir" ujar Risfaheri. 

Tidak hanya mengandalkan marketplace PasTANI dan grab dengan free ongkirnya, PMT juga ekspansi pemasaran online melalui WhatsApp dengan kerjasama via digiretail dengan hanya mengetik #pmt/ttic di nomor 081141508888 masyarakat bisa memesan bahan pangan. "Langkah ini juga dimaksudkan untuk mencegah kerumunan karena saat ini kita masih menghadapi pademi covid19 ” tambahnya. 

Di PMT Pasar Minggu Jakarta, memberikan berbagai promo terutama bahan pangan pokok strategis yang banyak dibutuhkan masyarakat termasuk daging sapi yang banyak permintaannya menjelang lebaran. Berdasarkan pantauan dari laman instagram Badan Ketahanan Pangan, PMT memberikan promo daging sapi beku murah  dalam bentuk sup Rp. 75.000 per kg, semur Rp. 80.000/kg, dan rendang Rp. 85.000/kg. 

Harga ini jauh di bawah harga daging sapi segar di pasaran umum di Jakarta yang berada pada kisaran Rp. 120.000 – 150.000/kg.  Bahan pangan pokok strategis lainnya seperti beras, gula, minyak goreng, daging ayam, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, cabe merah keriting dan cabe rawit juga dijual dengan harga yang lebih rendah dari harga di pasar. 

Tidak hanya berlaku di PMT yang berlokasi di Pasar Minggu Jakarta, tetapi juga di PMT yang berada di Klender, Depok, Cimanggu Bogor dan Taman Kencana Bogor. Beberapa PMT di provinsi junga sudah bisa melayani belanja online diantaranya Jateng dan Sulsel.

Sementara itu di PMT Provinsi Kalimantan Tengah memberikan bonus bagi pengunjung yang berbelanja minimal Rp 75.000 berupa telur, gula pasir atau minyak goreng. Berbagai produk pangan yang digelar di PMT Kalteng antara lain beras,  bawang merah, bawang putih, gula pasir, minyak goreng daging ayam, dan daging sapi. 

Begitu juga PMT Provinsi Nusa Tengara Barat yang menggelar bazar Ramadhan yang bekerja sama dengan Hijabermom Community Lombok dengan menjual berbagai macam produk pangan pokok yang dibutuhkan masyarakat. 

Gelar pangan murah ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya Kementan dalam menyikapi dinamika pasokan dan harga pangan. Kepala BKP Kementan, Agung Hendriadi mengatakan, pihaknya akan terus mengupayakan berbagai langkah agar tidak terjadi lonjakan harga dalam menghadapi idulfitri. 

Menurutnya, memang terjadi peningkatan kebutuhan pangan jelang idulfitri. Akan tetapi ia menegaskan bahwa kenaikan harga tidak lebih dari 10 persen atau dalam batas kewajaran. 

Stabilitas pasokan dan harga pangan menjadi perhatian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Dia menyatakan telah mengantisipasi peningkatan kebutuhan pangan jelang idulfitri. 

“Sesuai dengan data fluktuasi kebutuhan tiap tahun, kita telah mengantisipasi. Salah satu caranya dengan mendekatkan daerah yang kebutuhannya besar seperti DKI Jakarta didatangkan dari daerah lain” ujar Mentan SYL sembari menegaskan pasokan pangan menjelang idul fitri aman dan terkendali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement