REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Pandjaitan menjanjikan bonus bagi Lalu Muhammad Zohri dan Sapwaturrahman jika keduanya bisa mencatatkan rekor baru di Olimpiade Tokyo 2020. Luhut menyatakan, Zohri yang sudah mengamankan tiket ke Tokyo akan mendapat bonus jika bisa mencatatkan waktu di bawah 10 detik pada lari 100 meter.
"Zohri punya catatan terakhir 10,03 (detik), tapi berdasarkan pengamatan saya seharusnya dia bisa masuk ke semifinal, kalau bisa mempertahankan waktunya atau mungkin 10,02. Kalau dia bisa di bawah 10 detik akan kami kasih bonus," kata Luhut dalam kunjungan PB PASI ke sesi latihan timnas atletik di Stadion Madya GBK, Senin (3/5).
Menurut pria yang kini juga menjabat Menko Kemaritiman dan Investasi RI ini, jika Zohri bisa menorehkan waktu di bawah 10 detik, maka akan menjadi rekor baru yang belum pernah dicapai atlet nasional sebelumnya.
Sedangkan bagi Sapwan, panggilan Sapwaturrahman, meski ia belum mengamankan tiket ke olimpiade, namun Luhut juga memotivasi agar Sapwan bisa mengikuti jejak Zohri ke Tokyo. Atlet lompat jauh asal Nusa Tenggara Barat itu punya catatan 8,19 meter, sedangkan untuk lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo dibutuhkan jarak minimal 8,22 meter.
Luhut optimistis Sapwan bisa menutupi kekurangan jaraknya yang hanya tinggal tiga centimeter itu dan bisa mengamankan tiket kedua bagi timnas di cabang olahraga atletik.
"Tadi Pak Tigor (Sekjen PB PASI) memberitahu untuk lolos butuh 8,22 atau 8,23. Kami akan dorong Sapwan agar bisa ke angka minimal tersebut. Kalau dia bisa, akan ada bonus juga. Upaya kami adalah bisa mengirim paling tidak dua atlet ke olimpiade dan bisa masuk semifinal, itu target yang menurut kami sangat baik," jelas Luhut.
Kendati begitu, Luhut masih enggan mengumumkan berapa besaran bonus yang akan diberikan kepada atlet atletik jika bisa mencapai target. "Kalau itu lihat nanti saja, pokoknya kalau mereka bisa melampaui target akan ada bonus," tegasnya.