REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan skema bebas ongkir akan dijalankan oleh pemilik platform e-commerce jelang lebaran. Hal ini dilakukan sebagai upaya mendukung usaha para pelaku ekonomi kreatif (ekraf).
Nantinya mekanisme pelaksana teknis pemberian bebas ongkir akan dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan dijalankan oleh pemilik e-commerce. "Ini adalah bentuk kegiatan pemerintah di tengah-tengah kesulitan ekonomi, pemerintah memunculkan program ini yang pelaksanaannya oleh Kemendag, yang tentunya bekerja sama dengan perusahaan pemilik platform e-commerce," kata Sandiaga dalam konferensi pers, dikutip Selasa (4/5).
Lebih lanjut, Sandiaga menyebut skema bebas ongkir dilakukan sebagai bentuk kompensasi peniadaan mudik lebaran. Hal ini bertujuan mendorong pelaku ekonomi kreatif untuk mengambil peluang pengiriman produk ekonomi kreatif. Mengingat, tidak jarang ongkos kirim lebih mahal dibandingkan dengan harga produk, maka subsidi ongkir dirasa perlu.
"Karena ada larangan mudik, jadi pemerintah memberikan satu kebijakan yang diharapkan menggairahkan disaat mendekati lebaran. Ini adalah bagian dari inovasi, adaptasi, dan kolaborasi di mana insentif ongkir sangat dibutuhkan oleh para pelaku UMKM dan masyarakat saat mereka tidak bisa pulang ke kampung halamannya," jelasnya.
Lebih lanjut, Sandiaga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan momentum tersebut untuk memberikan hadiah bagi keluarga di kampung halaman saat Hari Raya karena tidak bisa mudik.
"Rencananya pelaksanaannya akan diumumkan secara detail oleh Kemendag, tapi akan dalam lingkup Harbolnas yaitu H-10 atau H-6 Idul Fitri. Jadi ada kesempatan untuk membeli produk-produk ekonomi kreatif, produk UMKM untuk lebaran," ujarnya.
Sandiaga berharap, bebas ongkir ini juga menjadi daya tarik konsumen untuk membeli produk ekonomi kreatif.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, menjelaskan bahwa Kemenparekraf pun telah menyiapkan program setelah lebaran dalam mendukung produk buatan lokal Indonesia.
"Kemenparekraf sedang memfinalisasi program setelah lebaran terkait stimulus untuk mendukung produk UMKM dan mendukung demand, meningkatkan demand produk-produk buatan lokal Indonesia," kata Angela.