REPUBLIKA.CO.ID, EDIRNE - Mengacu pada aturan lockdown 17 hari yang sedang berlangsung di Turki, Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan bahwa pengorbanan masyarakat telah membuahkan hasil dalam penurunan jumlah kasus dan orang yang dirawat di rumah sakit.
Berbicara kepada wartawan di provinsi barat laut Turki, Edirne, Menkes Koca berbicara tentang perkembangan terbaru dalam perang melawan pandemi.
“Saya yakin bahwa lockdown penuh ini akan memastikan penurunan cepat dalam jumlah kasus. Kami telah mengamati penurunan jumlah kasus dan pasien yang dirawat di rumah sakit.”
“Saya tahu kita akan menyaksikan tren serupa dalam jumlah pasien dalam pasien kondisi kritis dan kasus kematian."
Dia membantah tuduhan bahwa jumlah tes yang dilakukan berkurang untuk menunjukkan jumlah kasus yang lebih rendah.
“Klaim ini tidak berdasar dan berniat buruk. Tes, dilakukan seperti biasa, dilakukan pada mereka yang menunjukkan gejala. Tren penurunan ada hubungannya dengan lockdown secara nasional,” tambah Koca.
Dia meminta warganya untuk menerima suntikan vaksin mereka yang diberikan secara gratis oleh negara. Turki sejauh ini telah memberikan lebih dari 23,44 juta dosis vaksin virus korona sejak kampanye imunisasi nasional dimulai pada 14 Januari.
Lebih dari 14 juta orang telah menerima dosis pertama mereka, sementara lebih dari 9,43 juta lainnya telah disuntik vaksin dosis kedua. Demi membendung penyebaran virus, Turki memulai lockdown secara nasional pada Kamis malam, yang akan berlangsung hingga 17 Mei.