REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY menyiapkan uang kartal Rp 5,2 triliun untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran. Jumlah tersebut terdiri dari Rp 4,7 triliun dalam bentuk uang pecahan besar dan RP 466 miliar dalam bentuk pecahan kecil.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI DIY Miyono mengatakan uang kartal yang disiapkan untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran ini meningkat dibanding 2020 lalu. Pihaknya memprediksi perekonomian di DIY cenderung tumbuh ke arah positif di 2021 ini.
"Kita sediakan Rp 5,2 triliun. Harapan kita di awal tahun waktu kita menyusun rencana-rencana itu memang ekonomi DIY akan tumbuh lebih baik dibanding 2020. Walaupun masih pandemi tapi trennya sudah lebih baik," kata Miyono di Gedung Heritage BI DIY, Yogyakarta, Selasa (4/5).
Walaupun begitu, uang yang disiapkan memang tidak sebesar sebelum pandemi Covid-19. Terlebih saat ini dengan adanya larangan mudik dan adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Namun, kata Miyono, penyediaan uang kartal masih menjadi hal penting untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran. Terutama untuk kebutuhan penukaran uang sebagai salah satu tradisi Lebaran.
"Meskipun pergerakan masyarakat dibatasi, sehingga memang kebutuhan uang kartal jauh berbeda dengan ekspektasi BI di saat awal tahun 2021. Akan tetapi kita sudah siapkan uang kartal cukup banyak di DIY, masyarakat tidak usah khawatir," ujarnya.
Untuk pelayanan penukaran uang, pihaknya tidak menyediakan di BI DIY. Namun, BI bekerja sama dengan berbagai perbankan di DIY. "Layanan penukaran uang kecil kami persilakan datang ke perbankan, layanan ada di 49 loket di perbankan," jelasnya.
Secara tahunan, BI DIY menyiapkan kebutuhan uang kartal sebesar Rp 23,6 triliun di 2021 ini. Miyono menyebut jumlah tersebut terdiri dari Rp 22,6 triliun uang pecahan besar dan satu triliun uang pecahan kecil. Uang pecahan besar artinya nilainya Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
Jumlah tersebut lebih besar dari 2020 yang hanya Rp 16,6 triliun.BI DIY menyiapkan dana lebih besar karena pihaknya menilai perekonomian di DIY sudah mulai mendekati level positif walaupun belum signifikan.
"Sejak mencapai batas bawah di semester dua 2020 itu, secara triwulan terus naik dan triwulan satu 2021 ini kita perkirakan tumbuh positif. Secara triwulan (mulai tumbuh positif) walaupun secara tahunan masih agak berat, tapi mudah-mudahan sudah mendekati level positif," tambahnya.