REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Terminal Tirtonadi di Surakarta, Jawa Tengah, bakal mengadakan tes Genose C19 kepada seluruh pendatang atau penumpang yang datang melalui pintu masuk tersebut selama pengetatan perjalanan mudik Idul Fitri (Lebaran) 1422 Hijriah, dari tanggal 6-17 Mei 2021. "Terutama penumpang yang datang, seluruhnya kami kenakan tes Genose C19. Jika hasilnya reaktif maka akan langsung dikarantina," kata Kepala Terminal Tirtonadi Surakarta Joko Sutriyanto di Solo, Selasa (4/5).
Ia mengatakan untuk saat ini tes Genose C19 masih diterapkan secara acak sehingga tidak seluruh penumpang yang datang menjalani tes tersebut. Menurut dia, untuk saat ini kuota tes Genose dalam satu hari sekitar 15 hingga 20 penumpang.
Sementara itu, berbeda dengan pintu masuk lain, seperti di Bandara Adi Soemarmo yang selama pengetatan akan mengurangi jam operasional dari sembilan jam menjadi delapan jam. Untuk Terminal Tirtonadi justru akan memperketat pengawasan selama 24 jam. "Sekarang kami mengawasi orang untuk memastikan dia pembawa atau bukan. Pengetatan kami lebih ke protokol kesehatan, di antaranya cek suhu dan cuci tangan. Jangan sampai orang datang ke terminal tanpa deteksi," katanya.
Sedangkan mengenai operasional bus, dia mengatakan, selama pengetatan tersebut yaitu tanggal 6 hingga 17 Mei 2021, bus yang diizinkan beroperasi adalah yang berstiker khusus. Ia mengatakan pemberian stiker khusus tersebut untuk memastikan bus tidak mengangkut pemudik melainkan perjalanan khusus, di antaranya urusan kedinasan dan orang sakit. "Itupun harus ada keterangan, misalnya PNS harus ada surat tugas dari pimpinan," kata Joko Sutriyanto.
Terkait hal itu, Koordinator Bus Eka Mira Terminal Tirtonadi Surakarta Muhammad Hasan mengatakan selama pengetatan tersebut pihak perusahaan otobus akan memulangkan kendaraan untuk digarasikan sementara waktu. "Untuk memulangkan bus kita bertahap, sesuai dengan arahan perusahaan. Kalau memang jalan ya jalan, kalau tidak ya sudah," katanya.