REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, adanya keramaian masyarakat di pusat perbelanjaan pada pekan lalu sangat berpotensi meningkatkan angka penularan Covid-19. Meskipun pemerintah tak melarang mobilitas masyarakat, Wiku mengingatkan agar aktivitas dapat dilakukan dengan mematuhi disiplin protokol kesehatan.
“Adanya kerumunan di pusat perbelanjaan seperti minggu lalu, sangat berpotensi menjadi titik awal munculnya klaster penularan Covid-19,” jelas Wiku saat konferensi pers, Selasa (4/5).
Ia mengatakan, penurunan angka kasus baru dalam beberapa bulan terakhir ini merupakan hasil kerja sama antara masyarakat dan pemerintah dalam menegakkan protokol kesehatan. Hal ini pun harus terus dipertahankan. Meskipun terjadi penurunan angka kasus baru dalam beberapa bulan terakhir, angka kematian justru semakin meningkat.
“Artinya apabila ada terjadi penularan pada diri kita atau orang terkasih, Covid-19 masih sangat berpotensi berujung fatal,” kata dia.
Wiku pun berharap agar masyarakat dapat berhati-hati dan bijaksana dalam setiap melakukan aktivitasnya. Selain itu, ia juga berharap agar Satgas daerah lebih sigap menyikapi situasi yang terjadi dengan menegakkan prokes.
“Apabila masyarakat tidak mampu berlaku disiplin, maka Satgas daerah di bawah kepemimpinan pimpinan daerah dan forkopimda wajib untuk menegakan kedisiplinan. Saya minta posko di daerah masing-masing mengawasi dan menindak pelanggaran prokes,” ucap Wiku.