Selasa 04 May 2021 15:49 WIB

Kementan: Turunnya NTP Momentum Jaga Harga di Tingkat Petani

Kementan ajak semua pihak bersinergi agar turunnya NTP tidak lebih dalam lagi

 Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik,  Kementerian Pertanian. Kuntoro Boga Andri merespons fenomena penurunan nilai NTP dan NTUP bulan April 2021. Menurutnya, hal ini menjadi hal yang kerap terjadi ditengah panen raya yang terus berlangsung diberbagai tempat.
Foto: istimewa
Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kementerian Pertanian. Kuntoro Boga Andri merespons fenomena penurunan nilai NTP dan NTUP bulan April 2021. Menurutnya, hal ini menjadi hal yang kerap terjadi ditengah panen raya yang terus berlangsung diberbagai tempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian melalui Kepala Biro Humas dan Informasi Publik, Kuntoro Boga Andri merespons fenomena penurunan nilai NTP dan NTUP bulan April 2021. Menurutnya, hal ini menjadi hal yang kerap terjadi ditengah panen raya yang terus berlangsung diberbagai tempat.

“Kita tahu saat ini panen raya masih terjadi di berbagai sentra produksi padi dan hortikultura. Disinilah kunci pemerintah untuk hadir membantu petani agar mendapatkan harga yang layak. Pemerintah tidak membiarkan harga anjlok,” tegas Kuntoro di Jakarta, senin (3/5/2021).

Kuntoro menjelaskan gerakan serap gabah dan pengendalian harga ditingkat petani yang dilakukan sinergis oleh Bulog, BUMN kluster pangan, dan pemerintah daerah agar mampu mencegah turunnya NTP lebih dalam. Momentum ini harus menjadi sinyal masih munculnya harga jual yang belum sesuai dengan HPP di beberapa daerah.

Menurutnya, tahun ini nilai NTP dan NTUP year on year (yoy) bulan April, jauh lebih baik dibandingkan tahun 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai tukar petani (NTP) nasional pada April 2021 sebesar 102,93  atau naik 2,60 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 100,32. Kondisi ini menunjukkan adanya perbaikan tata kelola distribusi produksi dan pemasaran.

“Subsektor tanaman pangan dan hortikultura memang yang terkontraksi bulan april ini. Namun Sub sektor perkebunan dan peternakan nilainya masih positif di bulan ini. Fenomena panen raya yang seperti ini memang sudah perkirakan dan antisipasi, dan langkah yang kita lakukan sudah cukup baik. sehingga kontraksi nilai NTP tidak sekuat tahun lalu,” jelas Kuntoro. 

Tidak hanya itu, Secara nasional, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Januari–April 2021 lebih tinggi 0,55 persen dibandingkan NTUP Tahun 2020 pada periode yang sama. NTUP merupakan perbandingan antara Indeks Harga yang Diterima oleh Petani (It) dengan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM).

Sebelumnya, BPS menyebutkan Terjadi penurunan Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor tanaman pangan sebesar 1,18 persen mengakibatkan turunnya NTP nasional pada April 2021 sebesar 0,35 persen menjadi 102,93, namun nilainya masih lebih baik dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 100,32.

Sementara itu, untuk NTP tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan, masih terjadi peningkatan NTP pada April 2021, di mana NTP tanaman perkebunan naik 0,89 persen, dan NTP peternakan meningkat 1,31 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement