Kamis 13 May 2021 19:01 WIB

Ini Mengapa Prokes Tetap Harus Ketat Meski Sudah Divaksinasi

Hingga saat ini belum ada penelitian berapa lama vaksin bisa bertahan.

Red: Indira Rezkisari
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelaku usaha di Thamrin City, Jakarta, Senin (3/5/2021). Vaksinasi COVID-19 tersebut dilakukan untuk para pedagang UKM, karyawan yg ada di lingkungan Thamrin City dengan target peserta vaksin sebanyak 2000 orang.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Petugas menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada pelaku usaha di Thamrin City, Jakarta, Senin (3/5/2021). Vaksinasi COVID-19 tersebut dilakukan untuk para pedagang UKM, karyawan yg ada di lingkungan Thamrin City dengan target peserta vaksin sebanyak 2000 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB), James Allan Rarung, mengatakan masih ada potensi terinfeksi Covid-19 meski sudah disuntik vaksin. Sehingga penerima vaksin tetap harus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Hal yang sangat penting juga untuk dipahami dengan baik dan benar adalah bahwa vaksinasi bukanlah segala-galanya. Jadi, meskipun telah disuntik vaksin Covid-19 masih bisa terkena infeksi virus ini apabila daya tahan tubuh menurun dan tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata James.

Baca Juga

Namun dengan vaksin Covid-19 maka tidak akan jatuh parah atau tidak perlu sampai ke rumah sakit. Dan mereka yang sudah divaksin lalu terkena Covid-19, tetap masih bisa menularkan ke orang lain.

James menuturkan, vaksin sangat bagus dalam hal meningkatkan kemampuan tubuh untuk membentuk antibodi yang dapat menghancurkan virus. Dengan mendapatkan vaksin, maka akan mendapatkan perlindungan yang tinggi terhadap infeksi virus, khususnya Covid-19.

"Namun, tidak bisa kita lengah dan menganggap bahwa apabila sudah mendapatkan vaksinasi, maka tidak bisa terkena infeksi virus yang spesifik sesuai vaksinnya," tuturnya.

Meskipun, peluang terinfeksi jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan vaksin, namun jelas bahwa protokol kesehatan harus tetap dijadikan pola hidup keseharian. "Vaksinasi sangat penting dan berguna, namun tetap harus selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Protokol kesehatan yang sederhana seperti selalu mencuci tangan setelah memegang barang atau tempat yang kotor atau berisiko tinggi terkontaminasi media penyebar virus Covid-19, selalu memakai masker dan menjaga jarak antar individu termasuk menghindari kerumunan ataupun berdesak-desakan harus selalu diterapkan sebagai pola hidup keseharian. James menuturkan masyarakat juga perlu selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bersih serta berolahraga dan istirahat yang cukup.

James mengatakan antusiasme masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 merupakan sesuatu yang sangat menggembirakan dan memperbesar harapan pandemi Covid-19 akan cepat berlalu. Bagi warga masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi, juga diminta dapat menjadi public endorse untuk mengajak sebagian masyarakat yang belum mau divaksin, agar mau ikut mendapatkan vaksinasi.

"Hingga saat ini, belum ada yang bisa memastikan berapa lama kekebalan tubuh yang terbentuk dari pemberian vaksin akan bertahan. Untuk itu, harus tetap menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement