REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- The Weeknd memutuskan untuk tetap memboikot Grammy Awards, meski kini penyelenggara telah membubarkan komite rahasia yang sebelumnya menjadi kunci dalam menentukan nominasi. Musisi asal Kanada itu mengaku sudah tidak tertarik mengirimkan karya-karyanya ke acara penghargaan yang diselenggarakan Recording Academy tersebut.
“Saya tetap tidak tertarik untuk menjadi bagian dari Grammy, terutama setelah adanya pengakuan korupsi mereka selama beberapa dekade ini. Saya tidak akan mengirimkan musik lagi (ke Grammy) di masa depan,” kata The Weeknd seperti dilansir dari Variety, Selasa (4/5).
Ia mengatakan, tindakan korup Recording Academy telah merusak kepercayaan musisi terhadap acara penghargaan musik paling bergengsi itu. Meski begitu, The Weeknd mengatakan bahwa perubahan ini adalah awal yang penting untuk masa depan musisi dan industri musik secara umum.
“Saya pikir industri dan publik sama-sama perlu menyaksikan suatu sistem yang transparan, yang benar-benar berperan untuk merayakan kemenangan. Tapi bagaimanapun, ini adalah awal yang penting," ungkap dia.
Manajer The Weeknd, Wassim Slaiby menambahkan bahwa tidak ada perubahan yang datang tanpa sebuah gerakan dan kritik. “Saya hanya bangga pada The Weeknd karena dia berani memperjuangkan apa yang dia yakini. Saya pun terkejut ketika semua ini terjadi dan saya senang kami bisa mempertahankan keyakinan kami,” kata Slaiby.
Pada Jumat (30/4), Recording Academy mengumumkan bahwa mereka telah membubarkan komite rahasia. Para musisi dan pelaku industri musik menilai bahwa komite rahasia tidak transparan dan korup dalam menentukan nominasi Grammy.
Recording Academy mengatakan bahwa nominasi untuk Grammy Awards 2022 akan dipilih oleh lebih dari 11 ribu anggota melalui pemungutan suara. Artinya, nominasi tidak lagi dipilih oleh komite rahasia yang terdiri dari 15 sampai 30 pakar industri yang namanya tidak diungkapkan.
“Perubahan yang signifikan ini dibuat untuk memastikan bahwa aturan dan pedoman Grammy Awards transparan dan adil,” demikian pernyataan Recording Academy.
Tahun lalu, The Weeknd memutuskan untuk memboikot Grammy sebagai bentuk kekecewaannya atas proses penyeleksian nominasi yang dinilai korup dan tidak transparan. Boikot dilakukan setelah album terbarunya “After Hours” dan single “Blinding Lights” tidak masuk dalam nominasi untuk Grammy Award 2021. “Grammy tetap korup. Anda berhutang kepada saya, penggemar saya, dan transparansi industry,” kata pemilik nama lengkap Abel Tesfaye dalam cicitan di Twitter resminya.
Dugaan kecurangan dalam proses pemilihan nominasi Grammy mulai terkuak ketika mantan CEO Recording Academy, Deborah Dugan, melakukan pengaduan hukum di tahun 2019. Pada saat itu, Academy membantah tuduhan bahwa mereka tidak transparan dan korup. Karena pengaduan hukum itu Academy juga memecat Dugan dari keanggotaan.