Selasa 04 May 2021 17:55 WIB

IPDMIP Dukung Kementan Genjot Produksi Pertanian

IPDMIP menargetkan peningkatan produksi di lumbung pangan Bolaang Mongondow

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjajal alat pertanian, (ilustrasi). Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar kegiatan IPDMIP berjalan maksimal dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat pedesaan
Foto: Kementan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjajal alat pertanian, (ilustrasi). Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo agar kegiatan IPDMIP berjalan maksimal dan bermanfaat bagi kepentingan masyarakat pedesaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program lembaga donor internasional di sektor pertanian mendukung Pemerintah RI khususnya Kementerian Pertanian RI (Kementan) mewujudkan ketahanan pangan, seperti diupayakan Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP) pada 74 kabupaten di 16 provinsi.

Bolaang Mongondow (Bolmong) salah satu kabupaten target IPDMIP, yang berupaya menggenjot produksi beras mengingat kontribusinya sebagai lumbung pangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendukung dukungan Program IPDMIP di Indonesia melalui pelatihan, sekolah lapang (SL), training of trainers (ToT), training of facilitator (ToT) dan lokakarya (workshop) untuk membuka wawasan petani agar beralih dari sistem pertanian tradisional ke pertanian modern.

"IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern, untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu. Mereka adalah petani, penyuluh dan petani milenial," kata Dedi.

Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak, karena belum memanfaatkan mekanisasi  pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).