REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Firaun merupakan orang yang paling berkuasa pada masa kerasullan Nabi Musa AS. Begitu dzolimnya Fir'aun, membuat orang-orang beriman pengikut Nabi Musa merasa takut mengakui ke Islamannya.
Untuk menghilangkan rasa takut itu, pengikut Nabi Musa berdoa. Dan doa ini Allah SWT abadikan dalam surah Yunus ayat 85-86.
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Rabbana la taj'alna fitnatan lil qaumidz dzalimina wanajjina birahmatika minal qaumil kafirin
"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sebagai sasaran penganiayaan oleh kaum yang berlaku dzalim. Wahai Tuhan, selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari siksaan kaum yang kafir.” (Tarjamah Tafsiriyah QS Yunus: 85-86)
Pembimbing Ibadah Haji dan Umroh Ustaz Rafiq Jauhary mengatakan, sekalipun sebagian di antara Bani Israil telah beriman dengan ajaran yang dibawakan oleh Nabi Musa, namun mereka masih diliputi rasa takut untuk mengemukakan keimanannya. Dikarenakan terror dan ancaman yang terus digaungkak oleh Fir'aun.
"Karena itu Nabi Musa mengajarkan agar mereka bertawakkal kepada Allah dan berdoa," katanya saat menyampaikan tausiyahnya, Selasa (4/5).
Menurut Ustaz Rafiq, terdapat dua poin doa yang dipanjatkan: Pertama agar tidak dijadikan sasaran penganiayaan, kedua agar diselamatkan dari siksa yang mereka ancam.
At-Thanthawi dalam Tafsir al-Wasith menyitir perkataan asy-Syaukani yang menjelaskan bahwa doa pengikut Nabi Musa ini menunjukkan bahwa mereka memiliki perhatikan besar dalam mempertahankan keimanan. Bahkan perhatiannya ini, melebihi perhatiannya terhadap keselamatan jiwanya.
"Karena jika mereka hanya memperhatikan masalah keselamatan jiwanya, maka mereka pasti lebih memilih untuk menjadi pengikut Fir'aun," katanya.