Selasa 04 May 2021 19:15 WIB

Waspada! Varian B1617, B117, dan B1351 Sudah Masuk Indonesia

Satu WNI terinfeksi varian B1351 meninggal dunia.

Red: Andri Saubani
Anggota Badut Nyentrik Cimahi Bandung Sauyunan (Necis) memberikan hand sanitizer kepada anak saat pesantren Ramadhan bersama badut di Raudhatul Atfal (RA) AL Hidayah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (4/5). Pemerintah hari ini mengumumkan bahwa varian baru corona B1617, B117 dan B1351 telah masuk ke Indonesia. (ilustrasi)
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Anggota Badut Nyentrik Cimahi Bandung Sauyunan (Necis) memberikan hand sanitizer kepada anak saat pesantren Ramadhan bersama badut di Raudhatul Atfal (RA) AL Hidayah, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (4/5). Pemerintah hari ini mengumumkan bahwa varian baru corona B1617, B117 dan B1351 telah masuk ke Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sapto Andika Candra, Rr Laeny Sulistyawati

Pemerintah mengonfirmasi bahwa ragam varian baru virus corona telah masuk ke Indonesia. Tiga varian itu adalah B1617 dari India, B117 asal Inggris, dan B1351 asal Afrika Selatan.

Baca Juga

Dua pasien Covid-19 dengan varian virus B1617 asal India dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. Temuan pasien yang membawa mutasi virus corona tersebut didapat dari hasil whole genome sequencing (WGS) dari bank data GISAID.

"Untuk varian B1617 sudah dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam keterangan pers, Selasa (4/5).

Selain virus corona varian B1617, mutasi lainnya seperti varian B117 asal Inggris dan B1351 asal Afrika Selatan juga dikonfirmasi sudah masuk Indonesia. Wiku memerinci, berdasarkan hasil WGS dari bank data GISAID menunjukkan ada 13 virus varian B117 yang ditemukan di Jakarta, Jawa Barat, Sumatra Utara, Bali, Sumatra Selatan, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara. Sementara itu, dua virus varian B1617 ditemukan di Jakarta.

"Dan, satu virus varian B1351 asal Afsel di Bali," ujar Wiku.

Seorang WNI di Bali yang membawa virus corona mutasi asal Afrika Selatan ini diketahui sudah meninggal dunia. Pemerintah, kata Wiku, juga memperketat pintu kedatangan internasional untuk mencegah 'bocornya' screening testing Covid-19 terhadap siapa pun yang masuk ke Indonesia.

"Juga mencegah adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dalam meloloskan WNA tanpa karantina," kata Wiku.

Pemerintah pun akan memperketat pengawasan terhadap pekerja migran Indonesia (PMI) yang habis kontraknya dan pulang ke Indonesia sepanjang Mei ini. Langkah ini dilakukan mengantisipasi imported case atau masuknya virus corona varian baru ke Indonesia.

Wiku menegaskan, seluruh PMI yang pulang ke Indonesia harus melalui seluruh tahapan skrining sesuai dengan SE Satgas Nomor 8 Tahun 2021. Di antaranya, menunjukkan hasil tes negatif PCR saat kedatangan, tes PCR lagi saat tiba di Indonesia, menjalani karantina selama 5 hari, dan tes PCR untuk yang kedua kalinya selepas karantina.

"Saya meminta PMI yang tiba dari LN untuk ikuti ketentuan ini. Namun, untuk mengetatkan mekanisme skrining dan karantina, Presiden menginstruksikan untuk mengoptimalkan peran TNI Polri bahwa seluruh kepulangan pekerja migran akan dikoordinasikan oleh pangdam dan kapolda," ujar Wiku.

Pangdam dan Kapolda, kata Wiku, akan menyinergikan seluruh instansi yang terlihat dalam prosedur kepulangan PMI, antara lain, Ditjen Imigrasi, BP2MI, KKP Kementerian Kesehatan, Dinas Ketenagakerjaan di daerah, dan kantor bea cukai. Ada lima provinsi yang berpeluang menerima PMI dalam jumlah besar sepanjang Mei ini, antara lain, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, dan Sumatra Utara.

 

 

 

Satu meninggal

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), satu warga negara Indonesia (WNI) terinfeksi mutasi virus B1351 tidak dapat diselamatkan pada pertengahan Februari lalu. B1351 adalah varian baru corona yang berasan dari Afrika Selatan.

"Pasien WNI ini telah meninggal dunia pada 16 Februari lalu," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, dalam konferensi pers virtual Kementerian Kesehatan, Selasa (4/5).

Nadia menambahkan, WNI yang terinfeksi B1351 itu ditemukan berada di Bali. Kemudian, dia melanjutkan, spesimen WNI tersebut diambil pada 25 Januari 2021, tapi tak bisa tertolong.

Kini, dia menambahkan, pemerintah melakukan penyelidikan epidemiologi. Penyelidikan ini untuk bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini berkaitan dengan penularan mutasi B1351. Artinya, untuk memastikan apakah terjadi transmisi lokal.

Pada hari ini, Kemenkes juga mengonfirmasi tambahan tiga kasus baru positif Covid-19 dari varian B117. Dengan demikian, total kasus varian B117 di Indonesia saat ini sebanyak 13 kasus.

"Penambahan tiga kasus varian Covid-19 B117 ini berasal dari pekerja migran Indonesia (PMI) dari Arab Saudi dan dua lainnya adalah warga negara Indonesia (WNI)," ujar Nadia.

Nadia memerinci, pasien terkonfirmasi terinfeksi virus B117 diketahui setelah dua spesimen diambil pada 25 Februari 2021 dan satu spesimen pada 1 April 2021 lalu. Dia menambahkan, tiga pasien yang terinfeksi UK variant tersebut kini dalam kondisi sehat.

Nadia menjelaskan, 13 kasus varian Covid-19 B117 tersebut tersebar di lima provinsi. Di antaranya Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sumatra Selatan, dan Sumatra Utara.

Nadia menduga, terjadi transmisi lokal varian Covid-19 B117. Sebab, dua penambahan kasus varian baru Covid-19 B117 yang muncul bukan berasal dari spesimen PMI, melainkan WNI. Ia menyebutkan dua spesimen WNI yang terinfeksi varian Covid-19 B117 itu diambil pada 25 Februari dan 1 April 2021.

"B117 ini ada yang memang bukan berasal dari spesimen PMI sehingga kami menduga sudah ada transmisi lokal, seperti di Kabupaten Karawang, Sumatra Selatan, Sumatra Utara, dan Kalimantan Selatan," katanya.

Dia menambahkan, B117 merupakan varian baru Covid-19 yang perlu diwaspadai. Sebab, varian B117 memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi sekitar 36 persen dibandingkan virus yang telah beredar sebelumnya.

"Organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) mencatat peningkatan sebanyak 49 persen varian B117 yang bersirkulasi di Asia Tenggara," kata perempuan yang juga juru bicara vaksin Covid-19 dari Kemenkes itu.

Dari hasil pemeriksaan WGS, Nadia mengakui rata-rata varian virus yang ditemukan adalah B117. Oleh karena itu, Nadia mengajak semua pihak bekerja sama menekan transmisi lokal varian Covid-19 B117.

Caranya mengurangi mobilitas dan menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.

"Kita tahu pengaruh mobilitas tinggi akan mendorong peningkatan dan memperbesar peluang varian baru untuk bertransmisi lokal," katanya.

 

photo
Fakta-fakra varian covid-19 B.1.617 - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement