REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) menilai transparansi tingkat suku bunga dasar kredit (SBDK) efektif mendorong permintaan masyarakat. Bank sentral mengklaim upaya ini hanya membutuhkan waktu selama dua bulan saja.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan upaya transparansi tingkat SBDK oleh perbankan akan memberikan insentif kepada borrowers, pelaku usaha, maupun korporasi untuk memulai kembali melakukan pinjaman, sehingga dunia usaha bisa segera pulih kembali.
"Hanya dalam waktu dua bulan saja suku bunga dasar kredit perbankan sudah diturunkan, sehingga penurunan suku bunga dasar kredit akan memberikan selisih terhadap suku bunga depositonya yang tadinya besar ke kisaran 10 persen sekarang bertahap turun ke 9 persen," ujarnya saat webinar Akurat.co dengan tema 'Menakar Efektivitas Stimulus Ekonomi dalam Mengungkit Perekonomian Masa Pandemi' Selasa (4/5)
Menurutnya suku bunga dasar kredit jenis konsumsi, KPR maupun yang non KPR, serta korporasi mengalami penurunan pada dua bulan terakhir.