REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Seorang penggemar Manchester United ditangkap. Ia turut melakukan aksi protes berisi ketidakpuasan pada keluarga Glazers selaku pemilik klub.
Sebelumnya, fan United mengadakan unjuk rasa hingga memasuki Stadion Old Trafford. Tepatnya pada Ahad (2/5) petang WIB.
Seharusnya, beberapa jam kemudian, terjadi big match di arena tersebut. MU berhadapan dengan Liverpool pada lanjutan Liga Primer Inggris.
Namun, pertandingan itu akhirnya ditunda. Situasi menjadi tidak kondusif.
Para penggemar juga menargetkan Hotel Lowry, tempat skuat Iblis Merah menginap. Mereka menghalangi tim yang akan bertolak menuju stadion.
Walhasil, terjadi bentrokan antara fan United dan pihak keamanan. Sejumlah polisi mengalami cedera, dengan satu petugas mengalami retak pada rongga mata.
Ia membutuhkan perawatan medis. Diduga yang bersangkutan terkena lemparan botol dan kaleng, dari kerumunan.
Ada juga petugas yang diseret dan ditendang. Ketegangan meningkat. Petugas tambahan didatangkan.
"Seorang pria 28 tahun ditangkap. Ini merupakan hasil dari penyelidikan. Semua bukti yang tersedia sedang ditinjau ulang untuk mengidentifikasi mereka yang mengatur aksi protes ini, dan yang bertanggung jawab atas serangan terhadap petugas," kata Polisi Greater Manchester dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Express, Selasa (4/5).
Intinya aksi protes ini berubah menjadi seperti kerusahan ketika ada oknum yang melemparkan kembang api, juga botol ke pihak keamanan. Tindakan tersebut melukai enam petugas.
Belum diketahui kapan berlangsungnya duel MU vs Liverpool. Penyelenggara masih fokus pada penanganan pascaunjuk rasa berujung kekerasan.
Kedua tim sama-sama membutuhkan poin penuh. Tuan rumah ingin memperpanjang napas menempel Manchester City di puncak klasemen. Sementara, the Reds bersaing mengejar tiket Liga Champions musim depan.