REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Menjelang Lebaran, aktivitas masyarakat dilaporkan mulai meningkat di pusat perbelanjaan wilayah Kota Tasikmalaya. Adanya kerumunan masyarakat dikhawatirkan meningkatkan potensi penyebaran Covid-19, terlebih status Kota Tasikmalaya kembali ke zona merah.
Menurut Kepala Polres (Kapolres) Tasikmalaya Kota AKBP Doni Hermawan, aktivitas masyarakat di pusat-pusat keramaian mulai meningkat belakangan ini. Khususnya menjelang waktu berbuka puasa. “Tadi saya sudah sampaikan kepada Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) untuk keluarkan surat edaran untuk perketat kembali kegiatan masyarakat. Khususnya di pusat perbelanjaan dan keramaian, termasuk juga di tempat makan, restoran, atau kafe,” kata dia, Selasa (4/5).
Kapolres mengatakan, kebijakan pengetatan bertujuan untuk mengurangi aktivitas masyarakat di luar rumah. Apalagi saat ini status Kota Tasikmalaya kembali ke zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19. Ia mengkhawatirkan, apabila tidak diperketat, akan terjadi kerumunan. Seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang, Jakarta.
Menurut Kapolres, Satgas Covid-19 Kota Tasikmalaya akan berupaya melakukan pengawasan di pusat-pusat keramaian. Ia juga menekankan kembali soal fungsi satgas internal di tempat usaha. Satgas internal ini diminta berperan mengatur orang yang datang agar tidak terjadi kerumunan. “Apalagi Kota Tasik sekarang jadi zona merah, pengetatannya tentu berbeda dari kemarin. Misalnya, kapasitas (pengunjung) kemarin boleh 50 persen, sekarang harus 25 persen. Kita akan cek di lapangan nanti,” kata dia.
Untuk mengantisipasi kemacetan di pusat keramaian, Kapolres mengatakan, bisa dilakukan rekayasa lalu lintas, apabila dibutuhkan. Rekayasa lalu lintas ini bisa berupa pengalihan arus atau penutupan jalan. “Bisa saja kita lakukan rekayasa, seandainya terjadi kepadatan di sana, sehingga orang tak menumpuk di satu titik,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan, kawasan yang bisa ramai pengunjung ini adalah pusat pertokoan Jalan KH Z Mustofa dan Kompleks Dadaha. Pelaksana Tugas Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, tim operasi akan berupaya memantau kondisi di lapangan untuk mencegah terjadinya kerumunan, khususnya di lokasi pusat perbelanjaan.
Menurut Yusuf, terkadang kerumunan itu terjadi ketika petugas sudah meninggalkan lokasi. “Ketika tim lewat itu kondusif, tapi setelah itu ramai lagi. Kalau tim operasi turun, mereka pasti akan membubarkan kerumunan,” kata dia.