Selasa 04 May 2021 21:38 WIB

Venezuela Mulai Uji Coba Kandidat Vaksin Covid-19 dari Kuba

Venezuela lakukan uji coba vaksin Covid-19 dari Kuba yang bernama Abdala

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel darah untuk tes COVID-19 cepat dari pria yang bekerja menjual kue di pasar makanan Coche, Caracas, Venezuela, Selasa (23/6). Otoritas kesehatan menguji orang yang tiba di pasar sebagai tindakan pencegahan untuk membantu mengekang penyebaran virus Corona. (AP Photo/Ariana Cubillos)
Foto: AP/Ariana Cubillos
Seorang petugas kesehatan mengambil sampel darah untuk tes COVID-19 cepat dari pria yang bekerja menjual kue di pasar makanan Coche, Caracas, Venezuela, Selasa (23/6). Otoritas kesehatan menguji orang yang tiba di pasar sebagai tindakan pencegahan untuk membantu mengekang penyebaran virus Corona. (AP Photo/Ariana Cubillos)

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Menteri Kesehatan Venezuela Carlos Alvarado mengatakan bulan ini negara Amerika Latin itu mulai melakukan uji coba vaksin Covid-19 dari Kuba yang bernama Abdala. Venezuela berencana memproduksi vaksin dalam negeri untuk empat juta populasinya.  

Maret lalu Kuba sudah menyetujui uji coba tahapan akhir Abdala. Nama vaksin itu diambil dari puisi yang ditulis pahlawan kemerdekaan Kuba pada ke-19 Jose Marti. Media Kuba melaporkan uji coba vaksin itu akan selesai bulan Juli dan hasil pertamanya diumumkan bulan Agustus.

Baca Juga

"Kami akan mulai melakukan penelitian klinis vaksin ini, tapi secara bersamaan, beradaptasi laboratorium vaksin kami untuk memproduksinya, apabila berjalan sesuai yang kami harapan, maka ada dosis vaksin untuk empat juta orang," kata Alvarado pada stasiun pemerintah seperti dikutip Aljazirah, Selasa (4/5).

Di bandara utama Venezuela di Caracas, Alvarado juga mengumumkan negaranya menerima 50 ribu dosis vaksin Sputnik V dari Rusia. Ia mengatakan sejauh ini Venezuela sudah menerima 1,48 juta dosis vaksin Sputnik V.

Alvarado mengatakan vaksin yang baru diterima akan digunakan untuk mengimunisasi 360 ribu petugas kesehatan Venezuela serta untuk memulai vaksinasi orang lanjut usia. Menteri Kesehatan tersebut mengatakan pemerintah Presiden Nicolas Maduro akan mulai menerima vaksin dari program Covax pada bulan Juli. Ia tidak mengungkapkan vaksin yang akan diterima.

Di bawah pemerintahan Maduro, Venezuela mengalami resesi yang sangat parah yang ditandai hiperinflasi. Maret lalu ia mengatakan tidak akan menggunakan vaksin AstraZeneca karena laporan mengenai pembekuan darah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement