Selasa 04 May 2021 21:42 WIB

Nilai Citra Michael Jackson Ditetapkan 4 Juta Dolar AS

Nilai citra dari mendiang Michael Jackson ditetapkan berdasarkan analisis kariernya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
Nilai citra dari mendiang Michael Jackson ditetapkan berdasarkan analisis kariernya.
Foto: AP
Nilai citra dari mendiang Michael Jackson ditetapkan berdasarkan analisis kariernya.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Pengadilan pajak Amerika Serikat (AS) mengumumkan putusan mengenai nilai citra mendiang musisi Michael Jackson. Nilai citranya ditetapkan hanya empat juta dolar AS saat mendiang berpulang pada 2009 dalam usia 50 tahun.

Hakim Mark Holmes melaporkan itu pada Senin (3/5), dalam putusan yang tebalnya mencapai 271 halaman. Dia menganalisis perjalanan Jackson menjadi bintang, juga periode panjang setelah puncak kariernya.

Baca Juga

Berlanjut dengan masa peningkatan jumlah utang, ketika penghasilannya mengering, dan tuduhan penganiayaan anak. Ketika meninggal dunia, Jackson belum merilis materi baru atau melakukan tur selama hampir satu dekade.

Tur come back-nya kala itu, "This Is It", tidak bisa mendapatkan sponsor karena masalah citra. Hakim Holmes mencatat bahwa Jackson tidak mendapatkan apa-apa dari melisensikan nama pada tahun-tahun sebelum kematiannya.

"Ini tidak mengherankan. Tuduhan bahwa seorang selebritas melecehkan anak laki-laki secara masuk akal mengusir pemegang lisensi potensial. Tuduhan tersebut memiliki efek dramatis pada kemampuan Jackson mendapatkan sponsor," kata Holmes.

Pada saat itu, Jackson Estate mengisi pengembalian pajak yang mematok nilai citranya sebesar 2.105 dolar AS. Hakim mengibaratkan, nilainya kira-kira sama dengan harga mobil Honda Civic bekas yang sudah dipakai selama 20 tahun.

Sementara, lembaga penarik pajak AS Internal Revenue Service (IRS) awalnya mematok nilai harta Jackson lebih dari 1,1 miliar dolar AS, termasuk 434 juta dolar AS untuk nilai citranya. IRS pun menemukan ketidaksesuaian pembayaran pajak.

Menurut IRS, Jackson Estate membayar pajak properti yang lebih rendah sebesar 500 juta dolar AS. Karenanya, IRS menambahkan hampir 200 juta dolar AS dalam denda. Pada saat uji coba, penilaian IRS telah turun jauh dari perkiraan awalnya.

Itu mempersempit nilai aset yang disengketakan menjadi tiga: citra Jackson, kepercayaan pemegang saham Jackson di Sony/ATV, dan kepercayaan pemegang hak cipta musik. Dua yang terakhir digunakan untuk mengamankan utang mendiang.

Estate dan IRS punya kalkulasi berbeda mengenai urutan besarnya nilai aset-aset tersebut. Pada saat persidangan, estate menyatakan nilai kawasannya sebesar 5,3 juta dolar AS, sedangkan IRS mengklaim nilainya 482 juta dolar AS.

Hakim memihak pemerintah pada nilai katalog musik, mematoknya pada 107 juta dolar AS, tujuh juta lebih rendah dari perkiraan IRS. Tetapi pada aset lainnya, hakim setuju dengan Jackson Estate, menilai citra Jackson sebesar empat juta dolar AS.

Untuk sampai pada angka-angka tersebut, ada pakar penilaian yang terlibat, yakni Owen Dahl. Dia bersaksi di persidangan bahwa Jackson adalah orang yang punya masalah serius ketika menyangkut masalah gambar lisensi dan pengaturan nonmusik.

Keputusan pengadilan secara dramatis akan mengurangi tagihan pajak properti yang ditanggung oleh ahli waris Jackson, yakni ibu dan anak-anaknya. Perwakilan Jackson Estate menyebut keputusan Pengadilan Pajak AS sangat bijaksana.

Dua eksekutor dari Estate, John Branca dan John McClain, menganggapnya sebagai kemenangan besar dan layak bagi anak-anak dari Michael Jackson. Selama hampir 12 tahun, Jackson Estate merasa penilaian atas aset Jackson tidak adil.

Itu sangat membebani ahli warisnya dengan kewajiban pajak lebih dari 700 juta dolar AS. "Kami yakin keputusan tersebut dengan jelas mengungkapkan betapa tidak masuk akalnya penilaian IRS dan memberikan jalan ke depan untuk akhirnya menyelesaikan kasus ini dengan cara yang adil," ungkap mereka.

Selain menetapkan putusan pengadilan, Hakim Holmes juga mencatat beberapa hal mengenai kelanjutan karya Jackson yang dijuluki Raja Pop. Dengan sedih, dia memprediksi bahwa suatu hari sosok Jackson akan memudar dari ingatan kolektif.

Menurut Holmes, budaya populer selalu bergerak. Akan datang masa ketika sosok-sosok lawas hanya diingat oleh orang-orang dari usia tertentu atau untuk mereka yang tahu sejarah dunia hiburan. Sama seperti ketenaran Jackson yang kian tertelan, waktu akan terus mengikis pendapatan Jackson Estate.

"Nilai dari apa yang tersisa, tidak peduli seberapa baik dikelola, sekarang akan menyusut saat hak cipta Jackson berakhir dan citranya tergeser menjadi tidak relevan, kemudian menjadi domain publik," ujarnya, dikutip dari laman Variety, Selasa (4/5).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement