Rabu 05 May 2021 00:45 WIB

President University Terapkan Blended Learning

Mahasiswa bisa memilih mengikuti kuliah secara tatap muka ataupun daring.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
President University bersiap menggelar kuliah tatap muka.
Foto: dok President University
President University bersiap menggelar kuliah tatap muka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah lebih dari satu tahun pandemi Covid-19 berlangsung, sejumlah universitas mulai berencana kembali menggelar kuliah tatap muka. President University menjadi salah satu kampus yang bersiap melaksanakan kuliah tatap muka. 

Rektor President University Jony Oktavian Haryanto mengatakan, ia telah mengeluarkan Peraturan Rektor Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perkuliahan Offline Learning New Normal dan Online Learning. Di dalamnya mengatur tentang pemberlakuan sistem perkuliahan blended learning.

Ia menjelaskan, sistem ini mengizinkan mahasiswa untuk memilih mengikuti kuliah tatap muka atau daring atas persetujuan dari orang tua masing-masing. Peraturan ini diberlakukan setelah mempertimbangkan situasi terkini, yaitu hadirnya vaksin Covid-19 di Indonesia.

“Pada Mei ini PresUniv akan mulai menjalankan perkuliahan offline dengan penerapan protokol kesehatan ketat. Kami juga menyiagakan dokter di gedung kampus,” kata Jony dalam siaran pers, Selasa (4/5). 

Ia menambahkan, President University juga tetap memberikan izin dan mengakomodasi mahasiswanya yang ingin melakukan perkuliahan daring atas persetujuan orang tua. Semua langkah ini ditempuh sebagai bentuk beradaptasi dengan cara-cara baru di era pandemi Covid-19. 

Pandemi Covid-19 memang telah membawa banyak perubahan terhadap kehidupan sehari-hari. Tak terkecuali dari sektor pendidikan. Institusi pendidikan terpaksa mengubah metode belajar secara daring. 

Jony mengakui, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal 2020 telah berdampak besar bagi seluruh civitas akademika. "Sebagai universitas dengan jumlah mahasiswa asing terbanyak di Indonesia, kami perlu memastikan seluruh mahasiswanya, baik asing maupun Indonesia, untuk terkoordinasi dan terkoneksi dengan baik," kata dia. Atas alasan itulah, kata dia, aktivitas kampusnya sejak awal 2020 dilakukan secara daring. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement