REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Gilang, begitu orang-orang mengenalnya. Seorang anak remaja yang hidup di bawah bakti kepada sang Ibu. Bersama sang Ibu, Gilang tinggal di sebuah rumah yang kini hanya dihuni oleh Gilang dan Ibunya.
Adapun ke empat kaka Gilang sudah menikah dan membangun rumah tangga mereka sendiri. Di rumah sederhana itu, Gilang dan Mama (begitu Gilang memanggilnya) membangun sebuah harapan akan perubahan kehidupan yang lebih baik.
Gilang bertekad untuk menyelesaikan sekolah guna memperbaiki dan mengangkat derajat orang tua Gilang. Kendati demikian, tetap saja. Gilang dan Mama kerap kali mengalami kesulitan terutama dalam masalah finansial.
"Udah Ma, masalah uang nggak usah dipikirin. Insya Allah pasti ada rejeki," itulah kalimat yang sering terucap dari mulut Gilang ketika Sang Ibu mulai khawatir akan biaya sekolah Gilang.
Prihatin atas kondisi Gilang, Rumah Zakat hadir dengan harapan bisa membantu memberikan kebahagiaan melalui program Ramadhan Kado Lebaran Yatim (KLY).
Benar saja, Kado Lebaran Yatim ini menjadi hadiah tersendiri bagi Gilang dan Mama.
Gilang seolah mendapat semangat baru untuk terus bersabar. Serta meyakinkan bahwa banyak orang-orang baik yang sayang dan peduli terhadap Gilang dan Mama.