REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Kelompok fan Liverpool, Spirit of Shankly (SOS) memberikan pernyataan setelah pertemuan dengan Fenway Sports Group (FSG) selaku pemilik klub. Kelompok suporter itu bertemu dengan pemilik klub setelah polemik Liga Super Eropa. Setelah setuju menjadi anggota penggagas kompetisi baru tersebut, the Reds akhirnya keluar 48 jam setelah pengumuman perdana kompetisi sempalan Liga Champions tersebut.
Walaupun pemilik klub John W. Henry telah meminta maaf ke publik, banyak fan yang masih merasa sakit hati. Persatuan suporter pun meminta ada pertemuan petinggi klub dengan fan karena tak percaya dengan FSG.
Keinginan ini terwujud. Kepala eksekutif Liverpool Billy Hogan menjadi satu-satunya perwakilan dalam pertemuan dengan SOS pada Selasa (4/5).
"Mosi ini telah diakui, dan diterima, oleh Liverpool Footbal Club (LFC). Mereka telah membawanya untuk didiskusikan dan akan menanggapi secara resmi SOS dengan pertemuan lokal lebih lanjut yang diharapkan dalam beberapa hari mendatang," jelas SOS, dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Liverpool Echo, Rabu (5/5).
Dalam tuntutannya, SOS meminta ada dua perwakilan mereka tingkat dewan direksi LFC terkait dengan masalah yang memengaruhi penggemar dan komunitas Anfield secara keseluruhan.
Kemudian ada perjanjian formal antara LFC dan Athletic Grounds Ltd dan SOS untuk meningkatkan kolaborasi dan keterlibatan pendukung, dan untuk memastikan hal ini berkelanjutan pada masa depan. FSG dan LFC bekerja sama dengan SOS untuk memimpin agenda reformasi.
SOS juga meminta komitmen dari FSG bahwa setiap biaya yang timbul sehubungan dengan pembuatan dan penarikan dari Liga Super Eropa akan didanai sepenuhnya oleh pemilik dan bukan oleh klub. SOS mencatat bahwa keluarga Kroenke telah membuat komitmen ini kepada penggemar Arsenal.
Baca juga : Zidane: Madrid ke Semifinal Bukan karena Keajaiban