REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Pemerintah Meksiko berjanji akan menghukum sosok yang bertanggung jawab atas runtuhnya jembatan layang yang menewaskan sedikitnya 24 orang dan melukai puluhan lainnya, Selasa (4/5). Sebuah kereta di jalur metro terbaru Mexico City ambruk ke jalan yang sibuk di bawahnya.
Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, mengatakan penyelidikan harus dilakukan dengan cepat dan tidak ada yang boleh disembunyikan dari publik. Pemerintah Meksiko menyatakan, investigasi akan dilakukan oleh kantor kejaksaan dan auditor eksternal.
"Tidak ada impunitas bagi siapa pun," kata Lopez Obrador.
Lopez Obrador adalah wali kota Mexico City pada awal tahun 2000-an. Sedangkan, wali kota saat ini Claudia Sheinbaum dan Menteri Luar Negeri Marcelo Ebrard yang mengelola kota ketika Linea 12 dibangun, keduanya adalah anggota senior gerakan politik presiden.
Linea 12 dibangun oleh konsorsium CARSO Infraestructura y Construccion, S.A.B. de CV (CCICSA), sebuah perusahaan yang dikendalikan oleh keluarga taipan Meksiko Carlos Slim, Grupo ICA Meksiko. Mereka bekerja sama dengan Alstom SA.
Jalan layang yang runtuh adalah bagian dari Linea 12, tambahan jaringan yang selesai kurang dari satu dekade lalu. Jalur ini sejak lama mendapatkan tuduhan proyek dengan kemungkinan korupsi dan kelemahan struktural.
Kecelakaan itu telah menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang keselamatan di salah satu sistem metro tersibuk di dunia. Jalur ini membawa jutaan orang setiap hari melintasi kawasan perkotaan yang menjadi rumah bagi lebih dari 20 juta orang.