REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan negara itu siap untuk mengadakan pembicaraan dengan Arab Saudi, Selasa (4/5). Terbukanya peluang pembicaraan itu setelah Riyadh memperlihatkan perubahan retorika dan wacana terhadap Teheran.
"Di tingkat apa pun dan dalam bentuk apa pun," ujar Khatibzadeh menyatakan kesediaan Iran untuk mengadakan pembicaraan antara kedua negara, dikutip dari middleeastmonitor.
Khatibzadeh menekankan mengubah retorika dan wacana Saudi terhadap Iran akan membantu mengurangi ketegangan. Namun, upaya itu hanya akan membawa hasil praktis jika dibarengi dengan perubahan perilaku.
Bulan lalu, Putra Mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS), mengatakan Saudi bercita-cita untuk membangun hubungan baik dengan Iran sebagai negara tetangga. Namun, dia menyatakan, terdapat masalah antara kedua belah pihak dan Arab Saudi sedang bekerja dengan mitranya untuk memecahkannya.
Baru-baru ini, beberapa media Barat melaporkan bahwa delegasi dari Arab Saudi dan Iran telah mengadakan pembicaraan pada April di ibu kota Irak, Baghdad. Pertemuan tersebut membahas sejumlah masalah, termasuk perang di Yaman dan Lebanon.
Baca juga: Semakin Banyak Mualaf di Selandia Baru
Kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik formal sejak 2016. Ketika itu Riyadh mengeksekusi ulama Syiah Saudi Nimr Baqir al-Nimr yang memimpin protes massal terhadap otoritas Saudi di Provinsi Qatif timur.