Rabu 05 May 2021 11:24 WIB

BSI Sukses Motivasi Milenial Jadi Wiramuda Kreatif

BSI ajak milenial jadi pengusaha lewat seminar 'Wiramuda Kreatif, Ekonomi Bangkit'

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui Incubator Center (IC UBSI) dan BSI Entrepreneur Center (BEC) sukses mengadakan seminar entrepreneur periode April 2021 selama 7 hari berturut-turut. Kegiatan ini ditutup oleh rangkaian seminar dengan tema Wiramuda Kreatif, Ekonomi Bangkit secara daring lewat zoom, Sabtu (29/4).
Foto: BSI
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui Incubator Center (IC UBSI) dan BSI Entrepreneur Center (BEC) sukses mengadakan seminar entrepreneur periode April 2021 selama 7 hari berturut-turut. Kegiatan ini ditutup oleh rangkaian seminar dengan tema Wiramuda Kreatif, Ekonomi Bangkit secara daring lewat zoom, Sabtu (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui Incubator Center (IC UBSI) dan BSI Entrepreneur Center (BEC) sukses mengadakan seminar entrepreneur periode April 2021 selama 7 hari berturut-turut. Kegiatan ini ditutup oleh rangkaian seminar dengan tema ‘Wiramuda Kreatif, Ekonomi Bangkit’ secara daring lewat zoom, Sabtu (29/4). Menghadirkan Alwa Rerizia, public speaker & womenpreneur dan founder Borneo Talent School dan CEO of Kibar Borneo Kreatif.

Alwa Rerizia mengatakan kaum muda harus merubah mindsetnya untuk menjadi wiramuda sukses dengan senantiasa update dan mengupgrade informasi-informasi terkini tentang kebutuhan pasar. Lalu lakukan action dan evaluation atas tindakan yang sudah dilakukan. Setelahnya teruslah bergerak cepat dengan diimbangi dengan peningkatakan skill dan keterampilan.

“Menjadi entrepreneurship memiliki sembilan kelebihan yakni integrity, intrapreneurship, innovative, intimacy, intelligent, inspiring, collaboration, accelerasi dan eksistensi,” ungkapnya saat menyampaikan materi secara daring, Sabtu (29/4).

Ia juga menyampaikan beberapa kendala yang sering dialami wiramuda baru yakni idenya yang monoton, konsep bisnis yang kurang kuat, tidak punya nilai jual, bisnis yang dijalankan tidak menarik bagi investor. Selain itu proyek bisnisnya kurang sustainable, target market terlalu umum, tidak memberi solusi pada masalah pasar. Lalu nama brand atau produk yang ditawarkan kurang unik, usaha yang dijalankan kurang perencanaan, dan kurang percaya diri.

“Jika ingin menjadi wiramuda kreatif yang sukses maka harus berani berinovasi dan cepat membaca keinginan pasar. Sehingga produk yang ditawarkan menjadi tepat sasaran dan menghadirkan solusi atas masalah yang ada di pasar,” ujarnya.

Sementara itu, ketua IC UBSI yang juga merupakan kepala bagian BEC, Fuad Nur Hasan menyampaikan, tujuan dari seminar ini untuk membentuk mindset mahasiswa agar memiliki jiwa wirausaha. “Mahasiswa harus bisa berwirausaha yang kreatif agar mampu bangkit dari kelambatan perekonominan di era pandemi Covid-19,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement