Rabu 05 May 2021 13:57 WIB

BPS: Konsumsi Rumah Tangga Masih Kontraksi 2,23 Persen

Konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi sejak kuartal II 2020.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pengunjung berada di salah satu kios di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Kamis (29/4/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi sebesar 2,23 persen pada kuartal satu 2021. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah pengunjung berada di salah satu kios di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar Dinata, Kota Bandung, Kamis (29/4/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi sebesar 2,23 persen pada kuartal satu 2021. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi sebesar 2,23 persen pada kuartal satu 2021. Adapun realisasi ini  menunjukkan arah yang membaik jika dibandingkan dengan kuartal dua sampai empat pada 2020. 

Tercatat pada kuartal dua 2020 konsumsi rumah tangga terkontraksi sebesar 5,52 persen, kuartal tiga 2020 sebesar 4,05 persen, dan kuartal empat 2020 sebesar 3,61 persen.

Baca Juga

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan mengatakan di antara enam komponen konsumsi rumah tangga, terdapat dua komponen yang masih tumbuh positif yaitu perumahan dan perlengkapan rumah tangga sebesar 1,27 persen, serta kesehatan dan pendidikan sebesar 0,31 persen. Sedangkan empat lainnya masih terkontraksi seperti makanan dan minuman selain restoran sebesar minus 2,31 persen, pakaian, alas kaki dan jasa perawatannya sebesar minus 2,71 persen, transportasi dan komunikasi sebesar minus 4,24 persen, serta restoran dan hotel sebesar minus 4,16 persen.

“Yang masih mengalami kontraksi cukup dalam adalah transportasi dan komunikasi, satu lagi adalah restoran dan hotel,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (5/4).

Menurut Suhariyanto, terdapat banyak indikator kontraksi komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga pada kuartal satu 2021. Misalnya, penjualan eceran masih terkontraksi sebesar 17,19 persen, seluruh kelompok penjualan makanan dan minuman, tembakau, sandang, suku cadang, serta aksesoris.

Selain itu, penjualan wholesale mobil penumpang dan sepeda motor, jumlah penumpang angkutan rel, laut, udara, serta tingkat hunian kamar hotel. “Angkutan rel masih terkontraksi 58 persen, angkutan laut 38 persen, dan angkutan udara 65 persen. Tingkat penghunian kamar hotel juga masih terkontraksi sebesar 35,71 persen,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement