REPUBLIKA.CO.ID, HYDERABAD -- Seorang putri berkisar usia 17 tahun menangis kejar melawan larangan ibunya sendiri karena mencoba memberikan air kepada ayahnya yang positif Covid-19 di negara bagian Andhra Pradesh, India. Sang ayah dikucilkan di desa bahkan di rumahnya sendiri karena terkabarkan positif Covid-19.
Ayah berusia 50 tahun bekerja di Vijaywada. Dia kembali ke desanya di Srikakulam setelah dinyatakan positif Covid-19. Namun ketika dia kembali, dia tidak diizinkan masuk desa maupun rumahnya sendiri.
Sang ayah terpaksa tinggal di sebuah gubuk dekat ladang di luar desanya. Sebuah video yang dilihat di laman NDTV, menunjukkan, anak perempuan sang ayah menangis histeris ketika dia mencoba untuk memberikan sebotol air untuk ayahnya yang terkapar di tanah.
Namun sang ibu menahan sang anak karena ketakutan tertular. Sang ayah terlihat terbaring di jalan saat putrinya berlari ke arahnya dan akhirnya bisa memberikan air. Nahas, sang ayah meninggal tak lama kemudian.
Orang yang merekam video tersebut terdengar mengatakan sebelumnya tidak ada tempat tidur rumah sakit yang tersedia untuk merawat pria itu. Keluarga sang perekam juga dinyatakan positif. Dia juga terdengar memberitahu keluarganya bahwa mereka boleh menemui pria itu karena mereka semua positif.
Video juga menunjukkan bahwa ada lebih banyak orang yang menonton kejadian tersebut dari kejauhan. Insiden ini memperlihatkan stigma yang melekat pada infeksi Covid-19 yang lebih menular pada gelombang kedua di desa-desa negara, bahkan di dalam keluarga.Ga kasus dan 71 kematian dalam sehari. Sejauh ini, negara bagian telah mencatat sekitar 11 ribu kasus infeksi Covid-19.
Dalam insiden lain, seorang wanita berusia 55 tahun meninggal pada Ahad lalu. Dia meninggal beberapa jam setelah dirawat di rumah sakit pemerintah dengan demam tinggi dan batuk di Nandigama.