Rabu 05 May 2021 16:29 WIB

India Sumbang Separuh Kasus Covid Global Pekan Lalu

Satu dari empat kematian juga berasal dari India

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Anggota keluarga, yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), melakukan upacara terakhir untuk korban COVID-19 selama pemakaman mereka di tempat kremasi di New Delhi, India, Kamis (29/4).
Foto: EPA-EFE/IDREES MOHAMMED
Anggota keluarga, yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), melakukan upacara terakhir untuk korban COVID-19 selama pemakaman mereka di tempat kremasi di New Delhi, India, Kamis (29/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan India menyumbang hampir separuh kasus Covid-19 yang dilaporkan pekan lalu secara global. Satu dari empat kematian juga berasal dari negara tersebut.

"India menyumbang lebih dari 90 persen dari kasus dan kematian di kawasan itu, serta 46 persen kasus global, dan 25 persen kematian global yang dilaporkan dalam sepekan terakhir,” kata WHO dalam sebuah pernyataan pada Rabu (5/5).

Baca Juga

Pada Rabu, India melaporkan 382.315 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka itu naik jika dibandingkan hari sebelumnya. Namun sudah nyaris dua pekan India konsisten mencatatkan lebih dari 300 ribu kasus setiap harinya.

India juga melaporkan 3.780 kematian baru dalam 24 jam terakhir. Itu merupakan rekor terbaru korban meninggal yang pernah dicatatkan India dalam sehari. Sejauh ini India sudah mencatatkan 20,7 juta kasus Covid-19. Sebanyak 3,4 juta di antaranya adalah kasus aktif. Sementara korban meninggal di sana sudah melampaui 226 ribu jiwa.

India terus menerima bantuan medis dari dunia internasional. Lonjakan tajam kasus Covid-19 setiap harinya telah membuat sistem kesehatan India goyah. Pemimpin oposisi India Rahul Gandhi telah menyerukan penerapan karantina wilayah (lockdown) berskala nasional. Hal itu disampaikan saat kasus Covid-19 di negara tersebut telah menembus 20 juta.

"Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran corona saat ini adalah penguncian penuh. Kelambanan Pemerintah India membunuh banyak orang yang tidak bersalah,” kata Gandhi melalui akun Twitter pribadinya pada Selasa (4/5).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement