Rabu 05 May 2021 16:46 WIB

Negara-Negara Islam Diharapkan Kompak Cegah Radikalisme

Negara-negara Islam diharapkan bisa saling terhubung untuk mencegah radikalisme.

Syafii Efendi (tengah) terpilih secara aklamasi sebagai presiden Pemuda Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) Youth Indonesia dalam kongres ke-3 OIC Youth Indonesia yang diselenggarakan di Hotel Bumiyata, Depok, Jawa Barat, 18-19 Maret ini.
Foto: dokpri
Syafii Efendi (tengah) terpilih secara aklamasi sebagai presiden Pemuda Organisasi Kerja Sama Islam (OIC) Youth Indonesia dalam kongres ke-3 OIC Youth Indonesia yang diselenggarakan di Hotel Bumiyata, Depok, Jawa Barat, 18-19 Maret ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara-negara Islam diharapkan bisa saling terhubung satu sama lain untuk mencegah radikalisme dan turut menjaga kedamaian dunia.

"Negara-negara yang mayoritas islam diharapkan saling terhubung satu sama lain dan membentuk komunikasi global demi menjaga kedamaian dunia," kata Presiden Organization of Islamic Cooperation (OIC) Youth Indonesia Syafii Efendi melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (5/5).

Baca Juga

Pada kegiatan International Islamic World Summit (IIYS) yang diikuti oleh 57 negara, OIC berharap dapat memberikan penjelasan kepada dunia tentang islam di Indonesia dan berbagai upaya dalam menangkal radikalisme dan terorisme.Konferensi tersebut dinilai strategis untuk menangkal radikalisme.

Sebab, pemuda adalah agen perubahan yang memiliki idealisme sebagai penjaga nilai. Tentunya nilai-nilai yang konstruktif sebagai kontrol sosial.Pada kesempatan itu, Syafii Efendi mengatakan pemuda harus ikut serta berperan aktif menjadi pemimpin baik untuk lingkup yang luas maupun diri sendiri.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement