VIVA – Kisah hidup seorang Ariel NOAH sepertinya sarat dengan deretan pengalaman luar biasa yang mengesankan, termasuk saat harus menjadi tahanan Bareskrim Mabes Polri pada tahun 2010 silam.
Cerita dari jejak keseharian yang dilalui Ariel di ruang tahanan Bareskrim Mabes Polri itu pun sempat dibagikan dalam sebuah buku perjalanan band Peterpan-NOAH berjudul "Kisah Lainnya" garapan Musica Studios yang dirilis tahun 2012 silam.
Dan salah satu kisah yang paling menjadi perhatian pada catatan Ariel dari perjalanannya tersebut tak lain adalah pengalamannya mengenal langsung sosok Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.
Ya, Ariel pun menuturkan sejumlah pengalamannya berinteraksi dengan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir yang juga sempat mendekam di ruang tahanan Bareskrim Mabes Polri lantaran tudingan dalang berbagai aksi terorisme di Tanah Air.
Menurut Ariel, sosok Ustaz Abu Bakar Ba’asyir terungkapkan dengan hangatnya kebersamaan para penghuni tahanan Bareskim saat itu yang kerap berinteraksi rutin selama ia berada tempat tersebut.
“Interaksi saya dengan pak Ustad dimulai ketika kami penghuni Kampung Atas (salah satu blok ruang tahanan), sedang berkumpul di ruang tengah. Lantas pak Ustad mengatakan 'Oh, ini toh Ariel? Saya hanya tahu namanya saja'," tulis Ariel menceritakan pengalamannya tersebut.
“Pak Ustad adalah pria berusia sekitar 70-an tahun. Badannya tinggi, hanya sedikit bungkuk karena usia. Bila kita bersimpangan dan berpandangan lama dengan beliau, dia akan tersenyum,” tutur Ariel tentang sosok Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.
“Pak Ustad juga memulai aktivitasnya berlari-lari kecil bolak-balik sepanjang koridor sel. Melihat pemandangan itu, seketika saya tersenyum sendiri. Dua orang tua sudah semangat beraktivitas di pagi hari, sementara saya seorang muda yang tidak bisa tidur sejak kemarin, hanya duduk terdiam sambil memegang bloknot kecil di tangan kanan. Tiba-tiba saja saya tergerak untuk menulis sesuatu:,” ungkap Ariel yang ditulisnya dalam buku "Kisah Lainnya; Catatan 2010-2012 Ariel Uki Lukman Reza David" halaman 23.
“Ba’asyir tua, berlari kecil, di gang yang bergema
Larut dalam dunianya sendiri
Dia tidak menoleransi dunia
Sehingga dunia tidak menoleransinya
Keras memang, tapi apalah arti pendirian jika tidak keras
Hitam atau putih, tapi tidak abu-abu
Keras memang,....
Andai saja dunia melihat kebenaran yang dia lihat”
Ariel sempat mendekam selama 120 hari sebagai tahanan Bareskrim Mabes Polri sejak Juni 2010, sebelum akhirnya dipindahkan ke Rutan Kebon Waru, Bandung terkait kasus video porno yang dijatuhi vonis 3 tahun 6 bulan penjara.