REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Beberapa jam lagi berlangsung bigmatch pada leg kedua semifinal Liga Champions musim 2020/21. Chelsea menjamu Real Madrid di Stadion Stamford Bridge, London, Kamis (6/5) dini hari WIB.
Pelatih Thomas Tuchel bereaksi. Ia memahami pertandingan seperti apa yang akan mereka lakoni.
Tuchel pun membakar semangat anak asuhnya. Sebab, di level seperti ini, mentalitas menjadi kartu As.
"Ini semifinal. Tekanan terus berlanjut. Ini pertandingan pada babak sistem gugur. Oleh karenanya kami harus tampil dengan keyakinan dan kepercayaan diri yang diperlukan, jika tidak, kami tidak akan memiliki peluang," kata juru taktik berkebangsaan Jerman, dikutip dari laman resmi klubnya, Rabu (5/5).
Tuchel bersyukur timnya memiliki tiga hari untuk beristirahat. Ia berharap saat mentas nanti, armada the Blues bermain dengan intensitas tinggi secara konsisten.
Sebab itu salah satu cara untuk meredam Madrid. Awak London Biru memakai strategi tersebut, pada leg pertama pekan lalu.
Saat itu Chelsea mampu memutus aliran bola El Real di berbagai lini. Kedua tim bermain imbang 1-1.
Tuchel memiliki amunisi yang nyaris lengkap. Ia bisa lebih bebas untuk bereksprimen dalam duel di Stamford Bridge nantinya.
"Semua orang tersedia dalam pertandingan, kecuali Mateo Kovacic," ujarnya.
Ia juga bersyukur Toni Ruediger sudah berlatih bersama kawanannya. Rudiger sempat mengalami cedera pada menit-menit terakhir di Estadio Alfredo di Stefano.
Ketika Chelsea menghadapi Fulham, ia tidak diturunkan. Andai ditampilkan saat bertemu Madrid, eks AS Roma itu bakal mengenakan pelindung kepala.
Pemenang pertandingan ini akan menghadapi Manchester City. Jika the Blues melaju, bakal terjadi final sesama tim asal Inggris.